SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Saepul Malik (35) dan Rahmadani (39), warga yang tinggal di Samarinda, terduga pengedar sabu dibekuk polisi Senin (20/9). Petugas menyita sabu dari tangan keduanya setelah disergap mulai dari kawasan Teluk Lerong hingga indekos di kawasan Jalan KS Tubun.

Kasus itu terbongkar setelah polisi lebih dulu mendapatkan kabar bahwa di Jalan Slamet Riyadi Gang 8 Teluk Lerong Ulu kerap jadi tempat transaksi sabu.

“Hari Senin (20/9) kemarin sekitar jam 3 sore, kami lakukan lidik (penyelidikan) di lokasi itu,” kata Kanit Lidik Satreskoba Polresta Samarinda Iptu Purwanto, dikonfirmasi Niaga Asia, Selasa (21/9).

Purwanto menerangkan, di lokasi terlihat dua orang laki-laki, Saepul dan Rahmadani, bermotor sedang berhenti di pinggir Jalan Slamet Riyadi, seperti kabar diterima kepolisian. Petugas mendatangi keduanya dan melakukan penggeledahan.

“Tim menemukan barang bukti plastik hitam berisi 4 poket sabu dengan berat kotor 2,25 gram. Plastik itu tergantung di dashboard motor yang dikendarai Saepul,” ujar Purwanto.

“Dari itu kemudian dilakukan pengembangan, mengarah ke kamar kos Rahmadani di Jalan KS Tubun. Jam 4 sore, dilakukan penggeledahan di kamar kosnya (Rahmadani),” tambah Purwanto

Petugas kembali menemukan barang bukti 9 poket sabu dengan berat kotor 2,64 gram di dalam kotak plastik di dalam tas selempang,” ungkap Purwanto.

Dari kartu identitasnya, Saepul diketahui bukan warga Samarinda melakukan warga Jalan Blok Barat No 01 RT 01 Kelurahan Cidulang, kecamatan Cikijing, Majalengka, Jawa Barat. Sementara Rahmadani adalah warga Jalan KH Abul Hasan, Samarinda.

Dari kasus itu, selain sabu, kepolisian juga menyita barang bukti antara lain sendok takar, HP, termasuk juga motor milik keduanya. Penyidik menjeratnya dengan UU No 35/2009 tentang Narkotika.

Penulis : Saud Rosadi | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: KaltimNarkobaPeristiwaPolresta SamarindaPolriSamarindaStop Narkoba