Dishub Kutim Perketat Pengamanan Ponton Penyeberangan

Kadishub Kutim Ikhsanuddin Syerpi saat bicara dalam rapat Coffee Morning, ruang Meranti, Kantor Bupati (Foto: Wahyu Humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA – Peristiwa hilangnya nyawa bocah Wahyu (6), usai tercebur di Sungai Sangatta, menjadi perhatian semua pihak. Dinas Perhubungan Kutai Timur kini memperketat pengamanan ponton penyeberangan, di sungai yang menghubungkan Sangatta Selatan dan Sangatta Utara itu.

Kadishub Kutim Ikhsanuddin Syerpi mengatakan, pengawasan terhadap operasional ponton sudah setiap bulan dilakukan dengan pemeriksaan life jacket, lampu serta jaring untuk pagar kendaraan roda dua, yang diangkut oleh ponton.

“Tapi, ya itu saat diawasi saja semua lengkap. Penumpang ada pengamannya. Nah, saat tidak diawasi, tidak ada lagi,” kata Ikhsanuddin.

Ditambahkan Ikhsanuddin, ponton merupakan transportasi penyeberangan tradisional sejak Sangatta masih menjadi kecamatan di Kabupaten Kutai. Sehingga, pengoperasiannya sudah dilakukan turun temurun.

“Karena memang asuransinya tidak ada. Tarif ponton sekali menyeberang hanya Rp 2.000 per kendaraan dan Rp 1.000 untuk penumpang yang tidak berkendara. Kecuali malam hari, biasanya penumpang harus merogoh kocek Rp 3.000 per motor,” jelasnya.

Untuk itu, Dishub Kutim tetap berkomitmen mengerahkan personelnya, agar lebih intens melakukan pengawasan dan penjagaan di kawasan penyeberangan Sungai Sangatta. “Terutama dalam kondisi tertentu, jika kondisi arus sungai deras dan air pasang. Kami perketat pengamanan,” tegasnya lagi. (hms13)