Diskominfo Pasang Jaringan Internet di 22 Kampung

aa

aa
Pemkab Berau tahun ini hubungkan 22 kampung ke internet. (Foto Istimewa)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Pemerintah Kabupaten Berau melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) terus berupaya untuk membuka akses jaringan internet ke kampung-kampung yang masih blank spot. Pada tahun ini, pemenuhan jaringan internet dilakukan di 22 kampung yang tersebar di beberapa kecamatan.

Dalam pemenuhan jaringan internet ini, Kabupaten Berau mendapatkan bantuan dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Bantuan ini merupakan program prioritas akses broadbrand.

Kepala Diskominfo, Drs Susila Harjaka (29/11) mengatakan, bantuan yang bersumber dari APBN untuk 22 lokasi dan tersebar di Kecamatan Segah, Kelay, Maratua, Batu Putih, Biduk-biduk, Talisayan, Tabalar, Pulau Derawan, Biatan, Sambaliung, Gunung Tabur, Tanjung Redeb dan Pulau Derawan.

Sementara untuk anggaran dari APBD dipenuhi untuk 6 lokasi termasuk pembangunan mikro BTS di Kampung Long Ayan. “Saat ini sudah dikerjakan dan dalam waktu dekat ini akan selesai pelaksanaannya serta bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

Pemenuhan jaringan internet ini menjadi salah satu bagian pemerintah dalam memenuhi akses internet di seluruh kecamatan khususnya yang masuk dalam blank spot. Susila Harjaka menyampaikan, setiap tahun pihaknya selalu mengajukan usulan untuk mendapatkan bantuan ini. “Pada tahun depan kita akan kembali mengajukan usulan lagi,” imbuhnya.

Dijelaskannya, jaringan internet yang akan diberikan ini akan menggunakan akses langsung lewat satelit. “Internet yang akan digunakan nantinya tidak bayar dan bebas digunakan kapan saja tergantung dengan listrik di daerah itu. Yah kita harapkan kedepan ada bantuan untuk pemenuhan energy listriknya, sehingga alat ini bisa berjalan 24 jam. Jadi syarat utama yang harus dipenuhi adalah energi listrik dan lahan seluas 2×2 meter sebagai lokasi penempatan alat,” ujarnya.

Fokus pemenuhan jaringan ini masih diseputar fasilitas publik seperti sekolah, puskesmas dan kantor kepala kampung. Untuk sekolah, pertimbangannya adalah mendukung Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sementara puskesmas untuk pengurusan BPJS, dan kantor kepala kampung pemenuhan administrasi kampung, baik berupa pelaporan maupun hal lainnya.

“Karena saat ini semuanya serba online, jadi pemenuhan jaringan internet ini sangat diperlukan. Dalam penggunaannya nanti, internet yang dipakai hanya dapat digunakan di sekitaran situ saja. Jarak sinyalnya tidak terlalu jauh. Kalau sebelumnya berupa tower telekomunikasi dari USO, sementara yang bantuan yang dijalankan saat ini berupa parabola,” pungkasnya. ana/adv