Displin Ketat Kunci Pemberlakuan ‘New Normal’

Presiden: “Sebanyak 340.000 personel TNI/Polri dikerahkan ke empat provinsi dan 25 kabupaten/kota terkait dengan kebijakan normal baru yang diberlakukan pemerintah.” (Hak atas foto Antara Foto/Fakhri Hermansyah Image caption)

JAKARTA.NIAGA.ASIA-Menteri Kesehatan telah membuat panduan New Normal, melalui Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/328/2020 tentang pencegahan dan pengendalian Covid-19 ditempat kerja Perkantoran dan Industri dalam mendukung keberlangsungan usaha pada situasi pandemi. Panduan pencegahan penularan Covid-19 mulai dari himbauan kepada pihak managemen untuk senantiasa memantau perkembangan Covid-19 di lingkungannya.

Menyikapi keluarnya panduan New Normal dalam mencegah virus vorona (Covid-19) ditempat kerja, perkantoran dan industry, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo berpendapat, satu-satunya cara agar bangsa Indonesia bisa memenangkan pertarungan melawan wabah virus Corona (Covid-19) adalah menerapkan sikap displin yang tinggi.

“Di tengah pandemi seperti saat ini, kita diultimatum, mau menang atau kalah. Kalau mau menang melawan wabah Covid-19 ini, tidak ada pilihan lain, sikap disiplin yang ketat adalah kuncinya. Kalau tidak, wabah Covid-19 ini bisa meledak lagi. Jangan sampai, ramalan WHO yang mengatakan Indonesia bisa menjadi episentrum baru Covid-19, menjadi kenyataan,” katanya melalui keterangan pers yang dilansir situs dpr.go.id. Selasa (26/5/2020).

Legislator asal Boyolali, Jawa Tengah ini mengakui, masalah displin bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Selama ini banyak masyarakat yang masih membandel terhadap protokol kesehatan yang dianjurkan pemerintah. “Memang banyak sekali kasus-kasus yang mencuat belakangan ini, yang menunjukkan ketidakdisplinan itu. Tapi, marilah, kedepan semua pihak, harus bersikap lebih displin lagi,” imbaunya.

Satu hal yang diharapkan Rahmad adalah peran para tokoh dan elit bangsa ini mencontohkan sikap displin dengan cara bersatu melawan virus Corona. Aparat yang melakukan pengawasan juga harus bertindak lebih tegas. “Sekarang saatnya semua pihak bersatu melawan musuh bersama, yakni virus Corona. Para tokoh bangsa ini hendaknya menghindari hiruk pikuk yang bisa menimbulkan keresahan di masyarakat,” pungkas Rahmad.

Diharap Tidak Tumpang Tindih

Sementara itu,  Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Nihayatuh Wafiroh mengingatkan agar aturan new normal tidak tumpang tindih dengan aturan yang sudah ada. Termasuk, protokol Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Kita berharap peraturan ini tidak seperti peraturan-peraturan sebelumnya yang satu tumpang tindih, yang kedua terkesan sering berubah-ubah,” kata politisi yang akrab disapa Ninik ini.

Ia memahami langkah pemerintah menerapkan kebijakan new normal, karena dampak dari Covid-19 terhadap perekonomian, sosial dan sebagainya sangatlah besar. Namun, ia mengajak semua tetap waspada dan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19.

“Kita tetap waspada dan tetap melakukan protokol Covid-19, tapi satu sisi roda perekonomian juga tidak mati 100 persen,” ucapnya.

Ia pun belum mengetahui apakah pemerintah sudah melakukan kajian terhadap new normal ini. “Saya tidak tahu apakah ini sudah dalam kajian yang cukup matang atau tidak. Walaupun saya yakin sudah ada kajiannya,” tutup politisi Fraksi PKB itu. (*/001)

Tag: