Ditangkap Polisi Karena Menjambret, 2 Bocah Ini Menangis Ingat Ibunya

Dua bocah pelaku jambret AA dan DS, saat ditemui di Mapolsek Samarinda Kota, Jalan Bhayangkara, Sabtu (30/3). (Foto : Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Tim Reskrim Polsek Samarinda Kota, menangkap 2 bocah terduga pelaku jambret, AA (16) dan DS (14), dalam 2 hari ini. Korbannya, Jessica Ramadona (30), mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD AW Syachranie, setelah tersungkur dari motornya.

Aksi jambret itu, dilakukan Selasa (19/3) malam lalu, di kawasan Jalan Yos Sudarso, Selasa (19/3) malam lalu. Korban yang sedang mengendarai motor, berhenti di pinggir jalan, untuk menerima telpon.

AA dan DS yang berada di belakang Jessica, bergegas menyambar ponsel Jessica, begitu ponsel itu dikeluarkan dari dalam tas. Korban pun sempat mengejar pelaku.

Namun nahas. Begitu motor Jessica mendekati motor pelaku, salah seorang pelaku, DS, bergegas menendang motor Jessica. Tendangan itu, membuat motor bersama Jessica, jatuh tersungkur.

“Korban terjatuh dari motor, dan mengalami luka-luka. Ponselnya dibawa kabur pelaku,” kata Kanit Reskrim Polsek Samarinda Kota, Ipda Abdillah Dalimunthe, ditemui di kantornya, Jalan Bhayangkara, Sabtu (30/3).

Aksi jambret itu, sempat viral di media sosial. Polisi melalukan penyelidikan, dan akhirnya menangkap kedu pelaku, di 2 tempat berbeda dalam dua hari terakhir ini. “Kalau AA, kita amankan Jumat (29/3) kemarin. Sedangkan DS, kita tangkap tengah malam tadi. Kita koordinasikan dengai Balai Pemasyarakatan dan KPAI, karena pelaku ini, anqk bawah umur,” ujar Dalimunthe.

“Masih kita dalami keterangannya. Karena, diduga keduanya ini bukan pertama kali ini menjambret. Kami sekarang sedang mengembangkan kasus itu, berkoordinasi dengan Polsek-polsek lain,” tambah Dalimunthe.

Ditemui wartawan, AA dan DS terlihat menangis. DS berkilah, dia membantu AA, mencarikan uang dengan cara menjambret. “Handphone itu mau dijual, buat perbaiki motor, dan bayar kos teman saya (AA), karena dia ngekos dengan kakaknya,” terang Dalimunthe.

Ditanya Niaga Asia, bagaimana reaksinya ketika korban jambret adalah saudara perempuan dan ibunya, jadi korban jambret, tangisan keduanya semakin menjadi-jadi. “Iya Pak, marah (kalau saudara perempuan dan ibunya dijambret orang lain),” kata AA dan DS kompak sambil mengusap air matanya. (006)