Ditinggal Pergi Tiga Temannya, Nelayan Berau Hilang di Perairan Sangalaki

Tim rescue Basarnas Unit Siaga SAR Berau diberangkatkan ke perairan Sangalaki, Rabu (8/12) pagi (Foto : HO/Basarnas Unit Siaga SAR Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA – Ipang (35), warga Talisayan di Berau, dilaporkan hilang di perairan Sangalaki pada hari Selasa (7/12). Sebelumnya, perahu Ipang mengalami mati mesin saat pergi melaut bersama tiga temannya sesama nelayan.

Dilansir Basarnas Kelas A Balikpapan, sebelumnya hari Senin (6/12) pagi sekira pukul 09.00 WITA, empat nelayan masing-masing menggunakan perahu dari Talisayan pergi mencari ikan.

Masing-masing nelayan membawa dua alat tangkap ikan, di mana dari warga setempat menyebutnya Rawai. Merawati adalah metode penangkapan ikan yang dilakukan secara komersial menggunakan tali panjang yang disebut tali utama serta tali kail yang terpasang.

“Sekitar jam 11, keempat nelayan tiba di perairan Sangalaki, area fishing ground dan langsung menebar Rawai,” kata Kepala Basarnas Kelas A Balikpapan Melkianus Kotta, dikutip Niaga Asia, Rabu (8/12) pagi.

Masih di perairan sekira pukul 12.00 WITA, belakangan perahu Ipang mengalami mati mesin dan meminta bantuan tiga temannya masing-masing Basri (41), Jamal (41) dan Lempa (41) untuk memperbaiki.

“Tapi tidak bisa diperbaiki karema ada bagian mesin yang patah dan juga keterbatasan peralatan,” ujar Melkianus.

Diterangkan Melkianus, mengingat waktu sudah memasuki sore hari sekira pukul 16.00 WITA, ketiga orang itu kemudian meninggalkan Ipang untuk mengambil Rawai yang sudah disebar sebelumnya.

Personil rescue Basarnas Unit Siaga SAR Berau saat memobilisasi peralatan SAR, Rabu (8/12) (Foto : HO/Basarnas Unit Siaga SAR Berau)

“Jadi setelah setelah selesai mengambil Rawai, ketiga teman korban (Basri, Jamal dan Lempa) kembali ke posisi korban di atas perahunya yang mati mesin. Tapi korban sudah tidak ada di lokasi. Pencarian dilakukan sampai malam hari,” sebut Melkianus.

Memasuki malam hari sekitar pukul 21.00 WITA, perairan dilanda cuaca buruk hujan deras disertai angin kencang. Ketiga nelayan berlindung dengan cara mengikat perahu mereka di Rawai sampai keesokan harinya, Selasa (7/12).

“Sampai hari Selasa jam 7 pagi, cuaca buruk mereda. Mereka melanjutkan pencarian korban Ipang sampai jam 1 siang tapi tidak ketemu. Ketiga teman korban ini pulang ke Talisayan untuk melapor ke ketua nelayan dan petugas terkait di Talisayan,” terang Melkianus.

Kasi Operasi Basarnas Kelas A Balikpapan Basri menjelaskan, informasi kejadian itu diterima Basarnas sekitar pukul 07.25 WITA pagi ini. Basarnas memberangkatkan tim rescue Basarnas Unit Siaga SAR Berau ke perairan kejadian.

“Lima personil rescue Basarnas menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB). Ke lokasi kejadian berjarak sekitar 57,57 nautical miles dari dermaga Batu Pagat Bukur tempat sandar RIB. Estimasi waktu perjalanan sekitar 2 jam,” kata Basri.

Adapun unsur SAR lain yang sudah berada di lokasi perairan kejadian di antaranya TNI AL Pos Tanjung Batu serta masyarakat nelayan.

“Jadi tim rescue Basarnas selain menggunakan RIB 9,5 meter, juga membawa peralatan SAR air dan peralatan selam. Termasuk alat komunikasi dan peralatan medis,” demikian Basri.

Sumber : Basarnas Kelas A Balikpapan | Editor : Saud Rosadi

Tag: