Ditjend Pajak Dukung Kegiatan Perkebunan dan Pertanian

Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi saat menerima audiensi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (Kanwil DJP Kaltimtara) Samon Jaya, Kamis (2/7/2020). (Foto Humas Kaltim)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Pembangunan sektor perkebunan, pertanian holtikoltura dan peternakan di Kaltim dibahas Wakil Gubernur Kaltim, H Hadi Mulyadi saat menerima audiensi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kalimantan Timur – Kalimantan Utara (Kanwil DJP Kaltimtara) Samon Jaya, Kamis (2/7/2020).

Wagub menyampaikan apresiasi atas dukungan Kanwil DJP Kaltimtara dalam pembangunan pertanian dalam arti luas dalam persiapan menyambut Kaltim sebagai Ibu Kota Negara (IKN) baru ditanah air.

Untuk pertanian, lanjut Wagub Hadi melalui Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura terus eksis melakukan peningkatan produksi padi didaerah dengan cara mekanisasi, cetak sawah, optimalisasi lahan maupun meningkatkan produktivitas tanaman.

“Melalui optimalisasi lahan dan mekanisasi pertanian, kita harapkan produksi padi Kaltim terus meningkat bahkan bisa swasembada beras. Dengan melakukan perbaikan sarana prasarana pengairan seperti pembangunan bendungan, rehabilitasi jaringan irigasi, termasuk peningkatan SDM petani,” kata Wagub.

Selain di sektor pertanian, Pemprov Kaltim melalui dinas terkait juga terus berupaya mengambangkan sektor perkebunan, peternakan maupun holtikultura.Kaltim memiliki potensi lahan yang sangat besar.

“ Karena itu ungkap Hadi, perlu sinergitas dan kerjasama berbagai pihak (swasta). Tidak terkecuali hortikultura, dimana kegiatannya dikelola kelompok masyarakat. Berupa tanaman buah-buahan seperti nenas, pisang gepok, buah naga, termasuk kegiatan peternakan ayam, kambing maupun sapi,” kata Wagub.

Sementara Samon Jaya mengatakan kegiatan sektor perdagangan, pertambangan, pertanian, perkebunan, peternakan dan holtikultura merupakan bagian pembinaan Direktorat Jenderal Pajak Kaltimtara.

“Kita konsen sektor perkebunan pertanian, peternakan maupun holtikultura. Potensi holtikultura sangat luar biasa seperti pengembangan buah durian, jambu, buah naga, nenas, pepaya termasuk disektor pertanian dan peternakan,” ujar Samon.

Sementara ituKepala Kantor Karantina Samarinda Drh. Agus Sugiyono, M.AP menjawab Niaga.Asia mengatakan, kinerja ekspor produk pertanian dan non pertanian Kalimantan Timur (Kaltim) sejak Januari hingga April 2020, baik sebelum maupun saat pandemi COVID-19 meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 karena ditopang program Kementerian Pertanian yakni “Gerakan Tiga Kali lipat Ekspor (Gratieks) di Tahun 2020″.

“Ekspor kedua komoditi tersebut sudah dilakukan pelaku usaha sebanyak 48 kali, dengan nilai keseluruhan Rp187,914 miliar. Dibandingka periode yang sama tahun 2019 yang nilainya Rp Rp43,242 miliar, telah tercapai kenaikan empat – lima kali lipat dari target tiga kali lipat,” katanya.

Rincian  volume ekspor produk pertanian yang berasal dari usaha perkebunan Januari – April 2020 sebanyak 18.209 ton, diekspor ke 24 negara, nilainya Rp80,389 miliar. Sedangkan volume ekspor produk non pertanian, yakni kehutanan diperiode yang sama volumenya 6.632 m3 nilainya Rp107,524 miliar.

Menurut Agus,  Kantor Karantina Pertanian Samarinda terus mendukung akselerasi ekspor produk pertanian asal Kaltim, terbukti terjadi peningkatan lalulintas ekspor komoditas perkebunan yakni olahan kelapa sawit seperti palm kernel expeller, bungkil sawit serta cangkang sawit dan komoditas kehutanan yakni olahan kayu seperti plywood, veneer kruing dan moulding pada tahun 2020 dibandingkan 2019 pada triwulan pertama.

“Hal ini sebanding dengan program Kementerian Pertanian yakni Gerakan Tiga Kali lipat Ekspor (Gratieks) di tahun 2020″ ujarnya. Ekspor komoditi pertanian yang berasal dari usaha perkebunan yaitu ampas sawit dan palm kernel expeller, use cooking oil, ditambah rumput laut dan karet. (*/adv)

Tag: