Ditopang Industri dan Investasi, Perekonomian Kaltim Tumbuh 4,69 Persen

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto. (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto, menyampaikan perekonomian Kalimantan Timur terus menunjukkan tren positif.

Pada triwulan II tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Kaltim tercatat sebesar 4,69 persen (year-on-year), meningkat dari 4,08 persen pada periode sebelumnya.

Menurut Budi, peningkatan ini terutama didorong oleh pertumbuhan industri pengolahan yang tumbuh signifikan sebesar 15,12 persen, seiring meningkatnya aktivitas di kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK) di wilayah Kaltim.

“Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Timur pada triwulan II 2025 mencapai 4,69 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Pendorong utamanya berasal dari industri pengolahan yang terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah,” kata Budi saat bicara di kegiatan Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis 9 Oktober 2025.

Dijelaskan, struktur perekonomian Kaltim masih didominasi oleh lapangan usaha pertambangan dengan pangsa sebesar 34,11 persen. Namun demikian, kontribusinya terus menurun karena mulai tergeser oleh sektor lain seperti industri pengolahan (20,33%), konstruksi (11,48%), pertanian (9,65%), dan perdagangan (7,54%).

Budi menekankan bahwa investasi menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi Kaltim. Kontribusi PMTB terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) mencapai 35,47 persen, dengan tingkat korelasi antara PMTB dan realisasi investasi mencapai 90 persen.

“Artinya, semakin kuat pembangunan infrastruktur di Kaltim, semakin tinggi pula potensi peningkatan investasi dan pertumbuhan ekonomi di wilayah ini,” ujarnya.

Dia menambahkan, Kalimantan Timur memiliki peran strategis dalam mendukung target nasional Presiden Prabowo Subianto untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen. Karena itu, BI menilai Kaltim sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional ke depannya.

Dalam kesempatan itu, Budi juga menyoroti peran Regional Investor Relation Unit (RIRU) Kaltim yang terus berkomitmen memperkuat ekosistem investasi daerah, mulai dari penjaringan potensi proyek (Profiling Investasi Kalimantan Timur atau PIKAT) hingga promosi proyek siap investasi (Investment Project Ready to Offer atau IPRO).

Selain itu, BI Kaltim juga telah menerbitkan “Presentation Book”, dokumen berisi profil ekonomi dan potensi investasi daerah yang menjadi referensi utama bagi calon investor.

Mahakam Investment Forum (MIF) 2025 sendiri mengusung tema “Trade, Tourism, Investment, and Industry: Enhancing East Kalimantan Economic Transformation”,.

Adapun 4 pilar utama dalam MIF yaitu Investment, yakni promosi proyek investasi strategis termasuk di kawasan IKN. Kemudian Trade, perluasan akses pasar dan ekspor. Selanjutnya Industry, pengembangan KEK dan kawasan industri menuju transisi ekonomi hijau. Serta Tourism, pembukaan peluang investasi pariwisata berkelanjutan.

“Melalui MIF, kami mempertemukan pemerintah, pemilik proyek, dan calon investor untuk memperluas jejaring investasi, dan mempercepat realisasi proyek-proyek strategis di Kalimantan Timur,” jelas Budi.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: