DKK Balikpapan Perketat Pengawasan Kontak Erat TBC, Warga Diimbau Tak Putus Obat

Kepala DKK Balikpapan, Alwiati (niaga.asia/Heri)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA — Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan kembali mengingatkan masyarakat akan ancaman penularan Tuberkulosis (TBC) yang kini menunjukkan tren peningkatan, terutama di kalangan orang-orang terdekat pasien.

Kepala DKK Balikpapan Alwiati menjelaskan, upaya pencegahan terus ditingkatkan melalui berbagai pendekatan, mulai dari survei aktif, deteksi dini, hingga penguatan akses pengobatan.

“Ini persoalan serius. Kami tidak hanya mencari pasien untuk diobati, tapi juga terus memberikan edukasi agar pengobatan dijalani hingga tuntas,” kata Alwiati, Selasa 10 Juni 2025.

Data DKK Balikpapan mencatat 833 kasus TBC hingga April 2025, dengan angka kematian mencapai 21 jiwa. Menurut Alwiati, angka tersebut menjadi perhatian khusus pemerintah kota, untuk meningkatkan kewaspadaan sekaligus memperluas intervensi kesehatan.

“Jika tidak dilakukan deteksi dini, dan pola hidup masyarakat tidak dibenahi, jumlah kasus bisa terus meningkat,” ujarnya.

Alwiati menyebut salah satu cara paling efektif untuk memutus rantai penularan adalah dengan mengawasi kontak erat, terutama dari kalangan keluarga yang merawat pasien TBC aktif. Pasalnya, pasien TBC bisa menularkan penyakit ke beberapa orang sekaligus dalam satu lingkungan rumah.

Kebiasaan merokok juga disebut sebagai faktor risiko utama yang memperburuk kondisi penderita, maupun orang-orang di sekitarnya.

Meski begitu, Alwiati menegaskan TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan, jika pasien mengikuti pengobatan secara rutin dan tuntas. Durasi pengobatan umumnya berlangsung selama sembilan bulan.

Namun, dia juga mengingatkan bahwa putus obat menjadi penyebab utama kegagalan penyembuhan, yang berisiko memperburuk kondisi dan meningkatkan potensi penularan.

“Kalau pasien berhenti minum obat di tengah jalan, penyakit bisa jadi lebih parah. Padahal, dengan rutin berkonsultasi ke dokter dan disiplin mengikuti pengobatan, TBC bisa sembuh total,” demikian Alwiati.

Dinkes Balikpapan mengajak masyarakat untuk tidak malu memeriksakan diri, terutama jika mengalami gejala batuk kronis, penurunan berat badan, atau demam berkepanjangan, serta segera melaporkan jika memiliki kontak erat dengan penderita TBC.

Penulis: Heri | Editor: Saud Rosadi

Tag: