DKP3 Bontang Sosialisasikan Manfaat Tanaman Hortikultura

aa
Sosialisasi dan Koordinasi Pengembangan Tananam Hortikultura, (Foto Ismail/Niaga.Asia)

BONTANG.NIAGA.ASIA-Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang menggelar Sosialisasi dan Koordinasi Pengembangan Tananam Hortikultura, sosialisasi yang dilaksanakan di Kantor Kelurahan Kanaan Bontang Barat ini dihadiri beberapa Ketua RT, Selasa (21/5/2019) pagi.

Kepala Seksi Pertanian Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan DKP3 Bontang, Debora Kristiani mengatakan, DKP3 menyerahkan bantuan sebanyak 250 bibit jambu air. Diberikannya bibit jambu air ini merupakan salah satu  tanaman hortikultura yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. “Hortikultura memiliki prospek ekonomi yang berpengaruh ke masyarakat,” kata Debora.

Oleh karena itu Ia meyakini ke depan potensi hortikultura akan sangat berkembang. Bahkan dampaknya pada pemasukan masyarakat yang lebih baik. Keuntungan lain yang dirasakan yakni dari penetapan harga produk tanaman hortikultura.

aa
Peserta Sosialisasi dan Koordinasi Pengembangan Tananam Hortikultura. Foto Ismail/Niaga.Asia)

Dibandingkan tanaman pangan, pemerintah belum menetapkan standar harga untuk produk tanaman hortikultura. Hal ini memberikan kesempatan bagi petani dan masyarakat mendapatkan kesejahteraan lebih baik. Sebab kesempatan penentuan harga berdasarkan penawaran dan permintaan lebih terbuka. “Dibandingkan tanaman pangan, harga besar ditentukan. Kalau hortikultura tidak, sepanjang tidak keberatan antara kedua belah pihak. Baik itu produsen maupun beli. Ini dampaknya juga pada kesejahteraan petani,” jelas dia.

Kepala seksi pengembangan produksi hortikultura, Dinas Pangan Tanaman pangan dan hortikultura provinsi Kaltim, Diah Adiaty mengatakan bahwa dalam proses penanaman holtikultura terbilang mudah mengingat lahan dan bahan yang di gunakan tidak sulit untuk didapatkan. “Dalam menanam jambu biji ini, kita cukup menggunakan Planter bag atau kantong penanam sebagai alternatif pot sebagai media tanam, selain di kebun.

Dijelaskan Diah, hanya membutuhkan waktu satu tahun dalam pengembangan tanaman hortikultura dengan memperhatikan dan memberikan asupan pupuk yang sesuai dengan kebutuhan tanaman tersebut.  “Pemeliharaan dilakukan secara intensif dan harus dilakukan pengecekan secara berkala agar terhindar dari penyakit,” imbuhnya.

Sekedar informasi Kementerian Pertanian juga berupaya keras mengurangi impor dan memaksimalkan ekspor tanaman pertanian hortikultura. (adv)