SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda melalui kerja sama dengan berbagai pihak, menyiapkan sebanyak 5.000 bibit pohon lokal dan yang tahan terendam air untuk ditanam di garis sempadan Sungai Karang Mumus (SKM) sepanjang tahun ini.
“Total bibit pohon yang akan kami tanam mencapai 5.000 polibag. Sedangkan yang sudah siap tanam sekarang ada 500 polibag. Sebanyak 5.000 polibag akan ditanam pada delapan titik yang semuanya berada di sempadan SKM,” kata Kepala DLH Samarinda Nurrahmani saat penanaman pohon di sempadan SKM, Sabtu (29/1/2022)
Dari delapan titik tersebut, penanaman pertama yang dilakukan pada Sabtu kemarin, merupakan titik terpanjang kedua dengan panjang sekitar 1 km, sedangkan titik terpanjang pertama panjanganya sekitar 1,4 km di sempadan SKM.
Penanaman hari pertama dalam seremonial kemarin tidak bisa dilakukan sekaligus karena kondisi lahan sempadan yang tidak mudah dijangkau, yakni harus naik turun kawasan tepi sungai, sehingga perlu waktu khusus di luar acara seremonial.
“Sebanyak 5.000 bibit yang ditanam di delapan titik mendatang, penanamannya tentu terus berlanjut di sepanjang tahun ini, terutama ketika bertepatan dengan hari peringatan terkait lingkungan, namun tidak perlu pakai seremonial seperti hari pertama penanaman,” katanya.
Hari peringatan terkait lingkungan tersebut antara lain Hari Pohon, Hari Penanaman Pohon, Hari Lahan Basah, Hari Peduli Sampah, Hari Hutan, Hari Air, Hari Bumi, Hari Lingkungan Hidup, Hari Emisi nol, dan Hari Habitat.
“Bibit pohon yang telah dan akan ditanam adalah spesies lokal dan tetap kuat meski sungai pasang, seperti pohon bungur, singkuang, ulin, dan rambai padi. Kontur sempadan SKM memang tidak semua rata, jadi penanamannya harus perlahan dan harus dipikirkan pula merawatnya,” ujarnya.
Saat acara seremonial kemarin, bibit pohon yang disiapkan sebanyak 500 bibit yang sudah dimasukkan ke polibag, sedangkan yang berhasil ditanam kemarin hanya ada 111 bibit pohon, sehingga sisanya akan ditanam di kesempatan berikutnya.
Ditanya mengenai perawatan pohon yang telah ditanam, ia mengatakan bahwa untuk tanaman yang sudah mulai ditanam di sempadan SKM Samarinda sejak Sabtu, proses pemeliharaannya diserahkan kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).
“Berdasarkan hasil rapat dengan berbagai pihak yang sudah kami gelar terkait penghijauan di sempadan SKM, disepakati bahwa untuk pemeliharaannya diserahkan ke TNI dan Polri, dibantu pecinta lingkungan,” kata Yama, panggilan akrabnya. (gh)
Tag: Penghijauan