Dokter Spesialis Cuti, Empat Poliklinik Rawat Jalan RSUD Nunukan Tutup Sementara

RSUD Nunukan (Foto: niaga.asia/Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Menajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan dalam penyampaian redaksional, berkaitan informasi tutupnya sejumlah Poliklinik rawat jalan yang berlaku mulai 19 Juni 2024.

“Mohon maaf, ada kesalahan dalam penyampaian informasi tutupnya layanan poliklinik di RSUD,” kata Kepala Bagian RSUD Nunukan Muhammad Shaleh kepada niaga.asia, Kamis 20 Juni 2024.

Shaleh menerangkan, informasi tutupnya sementara Poliklinik RSUD Nunukan, diumumkan melalui selebaran surat edaran, yang kemudian dibagikan ke sejumlah grup WhatsApp pegawai rumah sakit dan Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan.

Tidak lengkapnya informasi yang tertulis dalam surat edaran itu, menimbulkan salah tafsir dan keresahan di masyarakat, sehingga manajemen RSUD menarik ulang sebaran surat itu, dan menggantikannya dengan surat edaran terbaru.

“Kami sudah memperbaiki redaksional penulisan informasi dalam surat edaran. Semoga masyarakat bisa memahami secara utuh,” ujar Shaleh.

Tutupnya Poliklinik disebab adanya pengambilan hak cuti tahunan dan cuti sakit oleh sebagian dokter spesialis, sehingga pelayanan terhadap pasien Poliklinik rawat jalan untuk sementara dialihkan di Poliklinik terkait, dengan dokter yang mempunyai keterkaitan dalam penyakit.

Adapun dokter spesialis dan Poliklinik yang tutup sementara adalah THT-KL tanggal 19 Juni 2-2024, Poliklinik Bedah Mulut dan Maksilofasial mulai 19 Juni–22 Juni 2024, Poliklinik Mata mulai 19 Juni–02 Juli 2024 serta Poliklinik Jantung dan Pembuluh Darah mulai 19 Juni–05 Juli 2024.

“Untuk Poliklinik THT-KL hanya tutup 1 satu hari. Besok dokter spesialis kembali melayani pasien,” ujar Shaleh.

Dijelaskan Shaleh, masyarakat yang hendak berobat ke RSUD Nunukan, tetap mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter yang memiliki keterkaitan, atau keahlian dalam penanganan penyakit tersebut.

RSUD Nunukan berusaha tetap memberikan pelayanan secara maksimal kepada pasien, dengan tetap memberikan hak-hak bagi dokter spesialis untuk mendapatkan cuti, sekaligus beristirahat sementara waktu.

“Dari 25 orang dokter spesialis RSUD Nunukan, lima orang dokter mengacukan curi. Jadi masih lebih banyak dokter yang bertugas,” terang Shaleh.

Pengelolaan RSUD Nunukan kini mulai membaik, bersamaan penataan ulang manajemen dan pergantian sejumlah staf. Begitu pula kebutuhan obat-obatan dan keperluan rutin tersedia cukup, sesuai dengan kebutuhan masing-masing bidang.

Bantuan keuangan dari Pemerintah Nunukan sebesar Rp6,5 miliar melalui pergeseran alokasi anggaran Bantuan Tidak Terduga (BTT) APBD Nunukan 2024, sangat membantu RSUD memenuhi kebutuhan biaya operasional.

“Hutang mulai terbayar dan kebutuhan obat terpenuhi. Jadi pelayanan RSUD tetap berjalan normal,” demikian Shaleh.

Penulis: Budi Anshori | Editor: Saud Rosadi

Tag: