Dorong Pengelolaan Sampah dari Tingkat RT

Wakil Bupati Berau H.Agus Tantomo di TPA Bujangga. (foto Humas Pemkab Berau)

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA –Melihat keadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bujangga yang kini sudah mulai menggunung dengan pola penimbunan yang dilakukan, mendapat perhatian serius dari Wakil Bupati Berau H.Agus Tantomo. Dengan kondisi saat ini telah banyak pemukiman masyarakat yang berlokasi tidak jauh dari TPA, maka untuk pengolahan sampah harus dicarikan solusinya.

Solusi yang bisa diambil untuk mengurangi beban di penampungan TPA adalah agar dibuat TPA di tingkat RT karena tak memerlukan lokasi yang luas. Setiap RT bisa membuat TPA mini yang selanjutnya dimanfaatkan untuk memilah sampah yang masih bisa dimanfaatkan dan bernilai ekonomis, kembali dikumpul untuk diolah kembali atau dipasarkan. Sementara sampah yang sudah tidak lagi bisa diolah itu yang dikirim ke TPA Bujangga.

“Ini memungkinkan karena Pemda setiap tahun memberi anggaran ke RT sehingga kami minta salah satu program RT yakni pengelolaan sampah ini,” terangnya pada saat meninjau TPA Bujangga beberapa hari lalu.

Dari kondisi yang ada dan diskusi bersama pengelola, disampaikan Agus Tantomo, keadaan TPA Bujangga kini sudah mulai menggunung. Namun untuk beberapa tahun kedepan TPA Bujangga masih bisa dimanfaatkan, dengan adanya lokasi baru yang selama ini telah dikeruk untuk menimbun sampah yang ada.

“Ini lebih jelas permasalahannya setelah saya berdiskusi, yakni produksi sampah kita mencapai 70 ton perhari. Dengan jumlah itu dan adanya aturan larangan membakar sampah itulah kemudian kita lakukan penimbunan, dan kondisi sekarang bisa dilihat sudah menggunung,” jelasnya.

Lebih lanjut Agus Tantomo mengungkapkan, Pemkab Berau sejak 2 tahun lalu sudah menyikapi terkait kondisi TPA Bujangga, termasuk rencana menyiapkan lokasi baru ketika TPA Bujangga sudah penuh dan tidak bisa dimanfaatkan lagi. Namun masih kesulitan mencari lahan dan saat ini juga masa pandemi COVID-19 kesulitan penganggaran sehingga jauh untuk dilakukan realisasi.

“Sekarang solusinya kita cari yang murah, jadi yang ada ini akan kita manfaatkan. Bekas galian untuk menimbun sampah akan dimanfaatkan, kemudian limbah yang mencemari lingkungan harus dibelikan alat yang bertujuan untuk menfilter limbah sebelum dibuang,” tuturnya. (hms/mel/adv)

Tag: