Dosen Universitas Terbuka Kunjungi Mahasiswanya di Sebatik

Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik, Universitas Terbuka,  Dr Rulinawaty bersama dosen mengunjungi mahasiswanya di pulau Sebatik. (Foto Istimewa/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA- Ketua Program Studi Magister Administrasi Publik, Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Terbuka (UT) Dr Rulinawaty bersama Dekan Fakultas Hukum, Ilmu Sosial, dan Ilmu Politik (FHISIP), Dr. Sofjan Aripin mengunjungi mahasiswanya tinggal di pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara.

Kunjungan dosen UT  tersebut dalam rangka silaturahmi dan tatap muka dengan  mahasiswanya di wilayah pedalaman dan terluar,  yang saat ini sedang menyelesaikan tugas perkuliahan jarak jauh.

“Slogan  UT adalah menjangkau yang tidak terjangkau, mahasiswa UT terbesar dari kota hingga kepulau terluar Indonesia,” kata Rulinawaty pada Niaga.Asia, Selasa (15/03/2022).

Pertemuan rombongan dosen dengan mahasiswa UT adalah salah satu cara universitas dalam melakukan pendekatan, sekaligus memompa semangat mahasiswa untuk segera menyelesaikan studinya.

Dalam pertemuan dengan mahasiswanya, Rulinawaty yang saat ini menjabat Kepala Program Studi (Kaprodi) UT menyampaikan strategi memanajemen waktu serta kiat menulis Tugas Akhir Program Magister (TAPM) serta karya Ilmiah.

“Sebagai Kaprodi baru saya mendapat tugas dari kampus mengunjungi mahasiswa yang berada di daerah perbatasan, terluar Indonesia membantu penyelesaian studi,” terangnya.

Metode pembelajaran UT yang berada di lini terdepan dalam pemerataan dan pembukaan akses belajar yang berkualitas untuk siapapun, tanpa sekat. Tidak memandang usia, lokasi, sejarah, dan latar belakang lainnya.

Sistem perkuliahan di UT sangat cocok dan menjadi andalan bagi mahasiswa yang berdomisili jauh dan dalam kondisi pandemi Covid-19, pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak membuat mahasiswa kehilangan semangat.

“Jadwal kuliah biasa fleksibel dengan beban kuliah yang adaptif. Semua dikerjakan tanpa mengorbankan kualitas mutu pendidikan,” bebernya.

PTN UT diatur oleh suatu ketentuan akademik yang harus menegakkan kaidah dan standar akademik. Oleh sebab itu, ada kesan bahwa kuliah di UT masuk mudah, keluar sukar.

Ruly menegaskan, UT juga terus berupaya meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi, dengan membuka akses pendidikan tinggi yang seluas-luasnya pada masyarakat.

“Indonesia khususnya Kalimantan Utara membutuhkan Sumber Daya Manusia unggul, PTN UT bisa menyiapkan anak – anak bangsa untuk meraih itu,” tutur dia.

Kehadiran Dekan FHISIP PTN UT, Dr. Sofjan Aripin di pulau Sebatik diharapkan mampu memberikan motivasi kepada mahasiswa. Tenaga pengajar berpengalaman ini bukanlah orang baru di provinsi Kaltara.

Sofjan Aripin pernah menjabat sebagai kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh Universitas Terbuka Tarakan (UPBJJ-UT Tarakan).

“PTN UT berdiri sejak tahun 1984, sudah banyak mahasiswa S1 dan S2 diluluskan dengan prestasi cukup baik,” tutupnya.

Penulis : Budi Anshori | Editor : Rachmat Rolau

Tag: