Dua dari 3 Penumpang Hilang Kecelakaan Speedboat di Tarakan Meninggal

Proses evakuasi korban meninggal kecelakaan speedboat di Tarakan. (Foto : istimewa)

TARAKAN.NIAGA.ASIA – Pencarian tiga penumpang speedboat yang hilang di perairan Pulau Baru, Kamis (27/2) malam, membuahkan hasil. Dua diantaranya, ditemukan tak bernyawa oleh Tim SAR Gabungan, Dit Polair dan nelayan, pada waktu dan lokasi berbeda, Sabtu (29/2).

“Yang pertama ditemukan jam 11.30 siang, dengan radius dari lokasi kejadian 6 nautical mile (NM) dan dievakuasi ke RSUD Tarakan. Identitas korban masih diidentifikasi,” kata Kepala Basarnas Kelas B Tarakan Amiruddin, Minggu (1/3).

Sementara penumpang lainnya yang teridentifikasi bernama Aco, ditemukan pukul 15.15 Wita dengan radius 10 NM, dan dievakuasi ke rumah keluarga korban.

“Pencarian satu orang yang belum ditemukan kembali dilakukan pagi ini. Mohon doa dan dukungannya,” harap Amiruddin.

Dia menerangkan, tim SAR gabungan akan fokus pencarian pada gusung yang ada di lokasi kejadian. Selain itu, pencarian juga dilakukan di wilayah pesisir pulau, yang berada tidak jauh dari lokasi kejadian.

“Pencarian dilakukan hingga 7 hari ke depan. Tapi nanti dilihat lagi kondisinya. Kalau dianggap perlu penambahan waktu, maka akan kita tambah,” ujarnya

Seperti diberitakan pada 27 Februari 2020, Basarnas Tarakan mendapatkan laporan speedboat tenggelam yang memuat empat penumpang dari lokasi pertambakan Pulau Liu Tiga, Kabupaten Bulungan, menuju Tarakan.

“Infonya speedboat ini berangkat sekitar jam 10 pagi. Tepat di antara Pulau Lada dan Baru, speedboat sempat mati mesin dan dihantam gelombang hingga tenggelam,” jelasnya.

Akibatnya, keempat orang di atas speedboat, terpental ke laut. Namun hanya satu orang yang berhasil menyelamatkan diri, bernama Anto. Sementara tiga rekan lainnya yakni Saifullah, Suffu dan Aco, hilang usai tercebur ke laut.

“Anto ditemukan jam 4.30 sore, dalam kondisi mengapung menggunakan dua helm. Dari Anto inilah diketahui ada kecelakaan laut, yang kemudian dilaporkan salah satu keluarga korban,” ujarnya.

Sedangkan untuk tiga orang lainnya, Amiruddin menyebutkan, ketika tercebur ke laut langsung terseret arus karena tidak dapat berpegangan pada benda, yang dapat dijadikan pelampung. Sementara speedboat yang mereka tumpangi langsung tenggelam ke dasar laut usai dihantam gelombang. (003)