Dua Destinasi Wisata di Samarinda Utara Terdampak Kerusakan Lingkungan

aa
Agnes Gering Belawing. (Foto Intoniswan)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Dua destinasi wisata di Kecamatan Samarinda Utara, yakni Desa Budaya Pampang dan Iar Terjun Tanah Merah rusak karena terdampak kerusakan lingkungan. Kerusakan yang dialami keduanya, untuk Pampang, saat hari hujan banjir, air banjir disertai  lumpur dan Air Terjun Tanah Merah, airnya tidak pernah lagi jernih, karena tercamar tanah kikisan lahan tambang.

Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Pengembangan Destinasi danb Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Samarinda, Agnes Gering Belawing ketika berbicara dalam Forum Konsultasi Publik Dokumen Kajian Daya Dukung Daya Tampung (DDDT) Lingkungan Hidup  (LH) Kota Samarinda Tahun 2018 yang berlaku untuk 20 tahun ke depan di Kantor Bappeda Kota Samarinda, Rabu (19/9).

Melihat fakjta demikian, Agnes meminta dalam dokumen kajian DDDT-LH hendaknya dimasukkan sektor pariwisata sebagai pokok kajian, sehingga ke depan, destinasi wisata yang sudah ada dan yang akan dikembangkan, termasuk Kampung Tenun di Samarinda Seberang tidak lagi terdampak oleh kegiatan sektor lainnya. “Saat ini Pampang dan Air Terjun Tanah Merah tidak bisa lagi diandalkan sebagai destinasi wisata,” ujar Agnes.

Dikatakan, sebagian besar fasilitas pendukung wisata di Pampang yang dibangun Pemkot Samarinda tidak lagi fungsional, termasuk Gazebo maupun toilet umum karena keseringan dilanda banjir lumpur. Air sungai di Pampang juga tidak lagi jernih, termasuk air terjun Tanah Merah. “Sekarang ini otomatis Samarinda sudah kehilangan dua destinasi wisata,” terangnya. (001)