Dua Hari Ini Vaksinasi COVID-19 Dilaksanakan di 15 SDN

Petugas bersiap memvaksin salah seorang murid SD saat gelaran vaksinasi COVID-19 dosis 2 di SDN 002 Samarinda Ilir, Selasa (15/2). (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Vaksinasi COVID-19 dosis 2 untuk 14.900 murid SD Negeri  di Kota Samarinda  dalam dua hari ini (Senin-Selasa) dilaksanakan di 15 SD yang tersebar  di  8 kecamatan dengan melibatkan Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Samarinda,  Asli Nuryadin mengatakan, pelaksanaan vaksin hari ini dan kemarin digelar di delapan kecamatan, yakni Kecamatan Samarinda Kota, Samarinda Ilir, Samarinda Seberang, Palaran, Sungai Pinang, Samarinda Utara, Sambutan, dan Loan Janan Ilir.

Sedangkan tempat vaksinnya digelar pada 15 SD, antara lain SDN 004 Sambutan, SDN 003 Samarinda Utara, SDN 002 Sungai Pinang, SDN 008 Samarinda Seberang, SDN 002 Samarinda Ilir, SDN 009 Palaran, dan SDN 010 Samarinda Seberang.

“15 SD yang menjadi tempat vaksinasi ini melayani 29 SD, karena tidak semua sekolah bisa dijadikan tempat vaksinasi, mengingat lokasi, jumlah siswa, jangkauan, dan kesiapan sekolah menjadi syarat untuk ditetapkan sebagai tempat pelaksanaan vaksin,” kata Asli.

Bagi sekolah-sekolah terdekat, muridnya bisa datang ke lokasi yang telah dtetapkan menjadi tempat vaksin. Lokasi antara SD yang satu dengan lainnya pasti tidak jauh karena masih dalam satu kecamatan, bahkan ada yang masih satu kawasan sekolah.

Tempat pelaksanaan di SDN 002 Sungai Pinang misalnya, dari total peserta sebanyak  1.055 murid, peserta vaksinnya berasal dari dua SD, yakni dari SDN setempat sebanyak 528 murid, dan dari SDN 003 Sungai Pinang sebanyak 527 murid.

Berdasarkan pantauan langsung, pelaksanaan vaksin di SDN 002 Sungai Pinang pada dosis 2 ini jauh lebih tertib ketimbang pelaksanaan vaksin dosis 1 pada Januari lalu, yakni  hari ini tidak terjadi tumpukan peserta atau antrean panjang seperti sebelumnya.

Asli Nuryadin saat dikonfirmasi menganai adanya perbaikan layanan ini mengatakan, saat pelaksanaan di dosis pertama memang masih mencari model, sehingga saat pencarian model tersebut tentu ditemukan celah yang kemudian ada perbaikan.

“Dalam tiap pelaksanaan itu kan selalu ada monitoring dan evaluasi. Dari hasil evaluasi inilah yang kemudian ditemukan adanya beberapa kekurangan, selanjutnya disepakati dengan melakukan perbaikan, jadi kami berterimakasih kepada semua pihak dan panitia atas adanya perbaikan layanan ini,” ujarnya. (gh)

Tag: