Dua Kasus Omicron, China Lockdown Kota Anyang

Foto dirilis oleh Kantor Berita Xinhua, seorang sukarelawan bermasker menggunakan pengeras suara untuk memberi nasihat kepada warga saat mengantre untuk tes COVID-19 selama pengujian massal di kotamadya Tianjin, China utara, Minggu. 9 Januari 2022. (Foto : Sun Fanyue/Xinhua via AP)

BEIJING.NIAGA.ASIA — Pemerintah China melakukan penguncian (lockdown) kota Anyang, menjadikannya sebagai kota ketiga di China yang di-lockdown. Penguncian itu meningkatkan jumlah warga terdampak penguncian menjadi sekitar 20 juta orang.

Dilansir Associated Press, Selasa (11/1), belum diketahui jelas berapa lama pemberlakuan penguncian kota Anyang yang dihuni sekitar 5,5 juta jiwa itu.

Sebab pemberitahuan keputusan lockdown diberlakukan untuk memfasilitasi pengujian massal, tidak memberitahukan kapan lockdown itu akan berakhir meski pengujian massal selesai.

Penguncian dua sebelumnya diberlakukan di kota Xi’an yang dihuni sekitar 13 juta jiwa, dan di kota Yuzhou yang dihuni sekitar 1,1 juta jiwa.

Penguncian Anyang menyusul konfirmasi dua kasus omicron pada Senin (10/1) yang diyakini terkait dengan dua kasus lain yang ditemukan Sabtu (8/1) di kota Tianjin. Tampaknya ini pertama kalinya omicron menyebar di China, melampaui orang-orang yang datang dari luar negeri dan kontak langsung mereka.

Selama penguncian, warga tidak diizinkan meninggalkan rumah mereka. Selain itu, kendaraan yang tidak penting dilarang dari jalan-jalan dan toko-toko telah diperintahkan tutup kecuali yang menjual kebutuhan. Demikian menurut pemberitahuan kota yang dibagikan oleh media pemerintah hari Senin (10/1) malam.

Xi’an dan Yuzhou sama-sama sedang berjuang melawan varian delta dan tidak ada yang melaporkan kasus omicron. Sekitar 2.000 orang telah terinfeksi di Xi’an, ibu kota kuno yang merupakan rumah bagi reruntuhan Terracotta Warrior, yang sejauh ini merupakan wabah terbesar di China.

Sumber : Associated Press | Editor : Saud Rosadi

Tag: