Dua Kelompok Tani Karet di Kubar Dapat Bantuan Peralatan Paska Panen

OPD 
Petani karet di Kutai Barat dapat bantuan peralatan paska panen dari Disbun Kaltim). (Foto Disbun Kaltim)

SENDAWAR.NIAGA.ASIA-Melalui kegiatan fasilitasi pengolahan karet, Dinas Perkebunan memberikan bantuan peralatan pasca panen komoditi karet kepada dua kelompok tani di Kabupaten Kutai Barat, berupa gerobak dorong, mangkok sadap, ring mangkok sadap, pisau sadap, bak pembeku, bahan pembeku lateks, gancu, timbangan dan  bak plastik

Kepala Dinas Perkebunan diwakili Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil, H. Surya Dharma Herman mengatakan pihaknya memperoleh dukungan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanjan Negara (APBN), Satker Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian TA. 2020.

“Bantuan diserahkan kepada kelompok tani Harapan Mulia di Kampung Tanjung Sari Kecamatan Bongan dan kelompok tani Harapan Baru di Kampung Linggang Jelemuq Kecamatan Tering Kabupaten Kutai Barat”, ungkap Surya, saat ditemui di Samarinda, Selasa (06/10/2020).

Surya mengharapkan melalui kegiatan ini, petani mampu meningkatkan kualitas bokar bersih yang memenuhi baku mutu sesuai dengan standard yang berpedoman pada SNI 06-2047 (standard bahan olah karet) dan nilai tambah yang diperoleh turut meningkat sehingga petani karet menjadi sejahtera.

Sebelumnya masih di Kutai Barat,  Disbun Kaltim melalui Unit Pelaksana Teknis Dinas Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan (UPTD-P2TP) menyelenggarakan kegiatan serupa di Kabupaten Kutai Barat selama dua hari, 2-3 September.

Kepala Disbun Kaltim, Ujang Rachmad didampingi oleh Kepala UTPD P2TP, Hj. Raden Rara Zuraida Henny Hapsari dalam sambutannya mengatakan perkebunan menjadi sektor andalan karena mampu memberikan kontribusi kepada pendapatan petani dan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar, sehingga diharapkan dapat menopang ekonomi Kalimantan Timur di masa mendatang.

“Namun perlu diwaspadai adanya serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) perkebunan karena dapat mengakibatkan kematian tanaman dengan intensitas sangat tinggi sehingga mempengaruhi turunnya hasil produksi dan kerugian bagi petani pekebun”, ungkapnya.

Menurut Ujang, permasalahan mendasar dalam upaya pencegahan dan penanggulangan serangan OPT tersebut adalah sarana, prasarana dan sumber daya manusia yang belum memadai pada proses pengendaliannya.

“Guna membentuk sumber daya manusia yang andal, sebagai motor penggerak dalam melakukan tindakan pengendalian OPT, personil Brigade Proteksi Tanaman Perkebunan harus terampil dan terlatih”, jelas Ujang.

Selama kegiatan berlangsung, diikuti oleh 10 orang peserta yang dibekali dengan tatacara penggunaan alat dan bahan pengendalian, alat mobilisasi pengendalian, standard operasional prosedur sehingga mampu bergerak secara cepat dan tepat dalam melakukan tindakan pengendalian OPT di lapangan.

Dalam kesempatan ini, turut hadir Kepala Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kubar beserta jajaran dan pemandu lapang Kaltim  (adv) 

Tag: