
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim Agiel Suwarno mengeluhkan keterlambatan pelayanan pasien peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan di RSUD AW Sjahranie (AWS) di Samarinda, dalam Rapat Paripurna DPRD Kaltim, Senin 24 Juni 2024.
Agiel bilang, imbas keterlambatan pelayanan pasien peserta BPJS Kesehatan, dua pasien kanker meninggal dunia sebelum mendapatkan pelayanan medis rumah sakit.
Kedua pasien itu berasal dari Muara Bengkal dan Muara Ancalong, Kabupaten Kutai Timur. Namun dalam rapat itu, Agiel tidak merinci waktu kejadian kedua warga Kutai Timur itu meninggal dunia.
“Tentunya ini menjadi perhatian kita bersama. Apalagi yang mendapat pelayanan adalah masyarakat yang tinggal di daerah pedalaman dan masyarakat tidak mampu,” kata Agiel.
Berdasarkan pengalaman dan masukan dari masyarakat, Agiel menegaskan penanganan pasien BPJS ini, sering sekali membutuhkan waktu tunggu 3 hingga 4 bulan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Kalau penyakitnya penyakit dasar, tidak masalah. Tapi kalau penyakit kanker, dua orang meninggal dunia sebelum dapat dilayani,” ujar Agiel.
Oleh karena itu, Agiel mendesak Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik untuk menegur pihak terkait agar mempercepat proses layanan pasien BPJS Kesehatan di RSUD AWS.
“Kita minta pak Pj untuk bisa memberikan teguran, agar daftar tunggunya rumah sakit untuk penyakit berbahaya gini jangan terlalu lama,” ucap Agiel.
Merespons itu, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik menjelaskan pelayanan pasien BPJS Kesehatan di RSUD AWS ini, terkendala minimnya dokter spesialis dan alat kesehatan.
“Kita sudah dua kali berkunjung ke AWS. Kami juga mengeluhkan jumlah spesialis yang ada sangat terbatas. Memang terkendala kita dokter terbatas. Bukan cuman itu, antriannya juga cukup panjang karena alat yang disiapkan oleh BPJS juga terbatas,” kata Akmal Malik.
Akmal bilang, permasalahan ini telah ia sampaikan kepada pihak BPJS, untuk menambah jumlah alat kesehatan yang disediakan.
“Saya sudah komplain langsung kepada BPJS, karena kalau sudah sakit ke RS, semakin menunggu, semakin sakit nanti,” ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pemprov Kaltim sedang berupaya menambah jumlah dokter spesialis melalui program beasiswa.
“Sehingga dokter spesialis untuk bidang bidang seperti ini bisa kita optimalkan,” Akmal Malik menambahkan.
“Sekali lagi saya mendorong untuk melihat kondisi di lapangan. Semoga bisa kita bantu nanti,” demikian Akmal Malik.
Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi
Tag: Akmal MalikBPJSBPJS-KesehatanKemenkesKesehatanPelayanan PublikRSUD AW SjahranieSamarinda