Dua Proyek SUTT di Kalbar Ditarget Operasi Semester I 2022

SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau-Sintang merupakan proyek yang nantinya memiliki dampak signifikan terhadap keandalan sistem kelistrikan di Kalimantan Barat. (Foto : PLN Persero)

PONTIANAK.NIAGA.ASIA – PT PLN (Persero) menargetkan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Sanggau- Sekadau – Sintang bakal beroperasi pada semester I 2022. Pengoperasian proyek tegangan tinggi senilai Rp 261 miliar ini bakal meningkatkan keandalan pasokan listrik di Kalimantan Barat.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Kalimantan Bagian Barat (UIP KLB) Didik Mardiyanto mengatakan, dua jaringan kelistrikan tersebut adalah SUTT 150 kV Sanggau – Sekadau dengan investasi sebesar Rp 145 miliar, Sekadau-Sintang dengan investasi sebesar Rp 116,2 miliar.

“Infrastruktur kelistrikan ini akan meningkatkan keandalan pasokan listrik Kalimantan Barat, sehingga dapat mendatangkan investasi baru,” kata Didik melalui siaran pers PT PLN (Persero), Minggu.

Didik mengungkapkan, proses pembangunan jalur transmisi SUTT 150 kV Sekadau-Sintang saat ini dalam tahapan penarikan kabel/konduktor antar tower (stringing). Setelah proses tersebut selesai akan dilanjutkan dengan pengujian dan akhirnya nanti bisa dioperasikan.

“Selain pekerjaan stringing di Sekadau-Sintang, kami juga berfokus pada penyelesaian tower penyeberangan yang merupakan tower spesial di Sanggau-Sekadau yang memiliki tinggi lebih dari 105 meter,” ujarnya.

PLN pun telah memenuhi ketentuan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dalam membangun jaringan transmisi ini, adapun SUTT Sanggau – Sekadau dengan TKDN mencapai 67,68 persen, Sekadau – Sintang section 1 dengan TKDN mencapai 72,68 persen dan Sekadau – Sintang section 2 sebesar 86,11 persen.

Dia melanjutkan, untuk transmisi Sanggau-Sekadau memiliki 125 tower, sementara itu SUTT 150 kV Sekadau-Sintang memiliki 188 tower dengan total bentangan sepanjang kurang lebih 100 km. Proses pengoperasian transmisi tersebut akan dimulai saat SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau selesai dibangun.

“Kedua jalur saling berhubungan dan pengoperasiannya akan berjalan beriringan. Sumber listrik berasal dari Gardu Induk (GI) Sanggau yang sudah masuk ke Sistem Kelistrikan Khatulistiwa. Kami menargetkan jalur transmisi yang juga melintasi Sungai Kapuas ini akan dapat beroperasi pada semester I 2022 ini,” ujarnya

SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau dan Sekadau-Sintang merupakan proyek yang nantinya memiliki dampak signifikan terhadap keandalan sistem kelistrikan di Provinsi Kalimantan Barat.

Sistem kelistrikan yang disebut Sistem Khatulistiwa tersebut akan melebar ke bagian timur Provinsi Kalimantan Barat jika SUTT 150 kV Sanggau-Sekadau-Sintang dapat dioperasikan. PLN optimistis dan mengerahkan segala upaya untuk segera menyelesaikan objek vital nasional tersebut.

“Tentunya PLN juga memerlukan dukungan masyarakat dan perangkat daerah untuk kesuksesan dan keberhasilan proyek,” ujarnya.

Sumber : PLN Persero | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: