Dua Tahun Menganggur, 2 Ambulan Akhirnya Dikirim ke Krayan

Mobil ambulan bantuan Kemenkes selama 2 tahun parkir di halaman kantor Dinkes karena terkendala biaya pengiriman. (foto : istimewa)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA – Setelah 2 tahun tertunda lantaran keterbatasan anggaran, bantuan ambulan pengadaan tahun 2017 dari Kementerian Kesehatan untuk Puskesmas Long Layu, di kecamatan Krayan, akhirnya dikirimkan melalui jalur darat kabupaten Malinau.

“Pengiriman kendaraan menggunakan jasa kontraktor. Dimana, di waktu bersamaan pengerjaan proyek di kecamatan Krayan,” kata Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan Parmedy, Rabu (31/7)

Parmedy menerangkan, pengiriman dua ambulan jenis Ford Renger menggunakan dana APBD-P 2019 dengan nilai kontrak Rp 180 juta. Biaya jasa yang ditawarkan perusahaan pembuka jalan di Krayan ini jauh lebih murah ketimbang pengiriman melalui Serawak, Malaysia, dengan patokan Rp 175 juta per unit ambulan.

Mobilisasi kendaraan ambulan di mulai dari Nunukan menuju Sei Ular, di Kecamatan Sei Menggaris. Dari Sei Manggaris, kemudian melintasi jalan darat menuju Kabupaten Malinau. Sesampai di Malinau, kendaraan diberangkatkan menuju Krayan, mengikuti mobilitasi alat berat milik kontraktor.

“Kontraktor di bulan Agustus memobilitasi alat berat dan keperluan alat-alat proyek mereka dari Malinau menuju lokasi pekerjaan di Krayan,” ujar Parmedy.

Estimasi pengiriman diperkirakan memakan waktu sekitar 1 sampai 2 bulan. Lamanya waktu mobilisasi dikarenakan perusahaan harus membuka jalan baru dari Malinau, agar pengiriman alat berat ekskavator dan kebutuhan proyek bersama ambulan, bisa berjalan lancar menuju di Krayan.

Parmedy menyebutkan, distribusi ambulan jenis Ford Ranger, tidak diikuti dengan dua kendaraan jenis APV. Dua kendaraan jatah Puskesmas di Krayan itu batal dikirimkan atas pertimbangan adanya Puskesmas baru terbangun di kecamatan Nunukan. “Pengiriman ambulan APV rasanya tidak mungkin lewat jalur darat Malinau. Kebetulan di Kecamatan Nunukan, terbangun Puskesmas baru yang memerlukan kendaraan ambulans,” sebutnya.

Terdistribusinya ambulan Puskesmas Long Layu dan Long Bawan, tidak terlepas dari aktifnya Camat Krayan yang berusaha mencari jalur alternatif pengiriman yang dalam 2 tahun ini terus gagal, disebabkan tingginya tawaran harga jasa travel Malaysia dan Indonesia.

Terbengkalainya pengiriman, dikhawatirkan menimbulkan kerusakan pada peralatan kendaraan. Sebab, sejak bantuan kendaraan diterima oleh Dinkes Nunukan tahun 2017, unit ambulan hanya terparkir di halaman kantor Dinas Kesehatan, berjemur di sinar matahari dan juga hujan. “Saya dihubungi Pak Camat Krayan, katanya ada mobilisasi alat berat dari di Malinau menuju Krayan. Kebetulan kontraktornya bersedia menjadi jasa pengiriman bersamaan alat alat-alat mereka,” ungkap Parmedy.

Diketahui, distribusi kendaraan berukuran besar dari Malinau menuju Krayan, memang biasa dilakukan para kontraktor yang memiliki pekerjaan di wilayah perbatasan. Agar tidak merusak habitat hutan lindung, mereka membuka alternatif jalan baru. (002)