Edukasi Gaya Hidup Sehat, KPC Bikin Lomba Berhenti Merokok

Suasana PT Kaltim Prima Coal (KPC) mengadakan lomba edukasi dan terapi berhenti merokok tahun 2019 (Foto: istimewa)

SANGATA.NIAGA.ASIA – Sebagai upaya memotivasi karyawan dan kontraktor untuk hidup sehat serta berhenti merokok, PT Kaltim Prima Coal (KPC) mengadakan lomba edukasi dan terapi berhenti merokok tahun 2019. Kegiatan yang diikuti 180 peserta ini, dilaksanakan selama dua hari, yakni Sabtu – Minggu, tanggal 9-10 November 2019 di Hotel Victoria. Dalam kegiatan bertajuk “Edukasi dan Hipnotis Berhenti Merokok Selamanya ini, panitia (KPC) mendatang narasumber hipno terapi Hanung Prasetyo

Superintendent Medical Service KPC, dr Gianto selaku Ketua Panitia mengatakan, maksud dan tujuan kegiatan adalah untuk membuat karyawan memiliki kepedulian tentang kesehatan. Dalam hal ini, bisa membantu mereka untuk berhenti merokok. Sebagaimana diketahui, bahwa merokok memiliki efek negatif bagi kesehatan.

“Di KPC sendiri dari data-data karyawan yang ada terdapat 33 persen atau sekitar 1.500 karyawan KPC, yang merokok. Kemudian, angka penyakit yang berhubungan dengan rokok terus meningkat di KPC. Sehingga satu-satunya cara, untuk mencegah peningkatan penyakit adalah membuat karyawan bisa hidup dengan gaya yang sehat, salah satunya tidak merokok,” kata Gianto saat ditemui awak media di sela kegiatan, Sabtu (9/11).

Gianto menjelaskan, dalam kegiatan tersebut, ada sesi edukasi dan terapi. Terapi yang digunakan, dalam berhenti merokok adalah hipno terapi, dengan mengundang hipno terapi yang memiliki backround, hipno terapi medis. Jadi, dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

“Dimana mereka (perokok) diberikan sugesti kepada seseorang, supaya saat memutuskan berhenti merokok. Efek dari berhenti merokok seperti gangguan kesehatan, pusing karena berhenti merokok bisa diminimalisir,” ucapnya.

Lebih jauh dikatakan, untuk memotivasi peserta, panitia juga menyiapkan hadiah. Dimana bagi yang berhasil berhenti merokok akan diberikan hadiah.

“Kami dari panitia, untuk menentukan seseorang berhenti merokok atau tidak dalam proses berhenti merokok itu, kita mengetes urinnya. Jadi, diperiksa urinnya apakah ada nikotin atau tidak. Sebelum berlomba semua peserta dites, semua ada nikotinnya (berarti perokok). Setelah 3 bulan akan dites kembali,” ujarnya.

Untuk hadiah, sambung Gianto, besaran hadiah yang disiapkan sebesar Rp 50 juta, yang dibagi dalam beberapa kategori. Dikatakan Gianto, sebenarnya, yang ditonjolkan dalam kegiatan tersebut adalah motivasi untuk hidup sehat. Karena jika hanya untuk mendapatkan hadiah, setelah itu akan merokok lagi.

“Makanya dalam proses kegiatan ini kita memberikan edukasi bahayanya merokok. Sehingga orang makin sadar dan bisa memutuskan untuk tidak merokok lagi,” tutupnya. (hms15)