Edward Azran: Menyangkut Wibawa, Menuntas Utang Prioritas

aa

aa
Edward Azran. (Foto: Irfan/humas)

SANGATTA.NIAGA.ASIA-Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutai Timur (Kutim) yang baru,  Edward Azran berjanji akan memprioritaskan menuntaskan pembayaran utang Pemkab Kutim dan pengalokasian anggaran yang tepat untuk melaksanakan program strategis dan prioritas sesuai visi dan misi Bupati, H Ismunandar dan Wakil Bupati, H Kasmidi Bulang.

Hal itu dikatakannya Edward setelah dilantik sebagai Kepala Bappeda Kutim oleh Bupati Ismunandar, Rabu (13/2/2019). Jabatan sebagai Kepala Bappeda ini merupakan kedua kalinya diduduki Edward di Pemkab Kutim.

Menurut Edward, dia akan  membuat jadwal penyelesaian pembayaran utang yang harus segera diselesaikan karena terkait dengan kesejahteraan rakyat dan sekaligus untuk menjaga  kewibawaan Bupati dan Wakil Bupati serta Seskab. “Saya akan skenariokan pembayaran utang agar tidak lagi menurunkan wibawa pemerintah,” katanya.

Sambil menuntaskan pembayaran utang, Bappeda akan menstabilkan kembali pengalokasian anggaran sesuai program strategis atau prioritas bupati dan wakil bupati, atau dengan kata lain mengembalikan peruntukan anggaran ke jalur yang benar, sesuai RPJMD Kutim.

“Memang banyak kepentingan politik, namun kepentingan prioritas maupun kepentingan strategis yang  perlu dijaga.  Penggunaan dana  harus dihitung sedemikian rupa. Tidak boleh lagi ada kegiatan yang sebetulnya anggarannya tak tersedia,” ungkap Edward.

Diterangkan pula, belajar dari pengalaman, ketidakseimbangan antara kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran yang tersedia biasanya menimbulkan efek yang kurang baik di dalam pertumbuhan wilayah. “Untuk itu kita harus konsisten, jadi pengerahan anggaran harus disesuaikan dengan pembangunan sektor yang perlu kita kejar,” terang Edward.

Sangat penting menghitung dengan cermat mana skala prioritas yang dibutuhkan untuk mencapai keseimbangan pembangunan. Artinya, alokasi anggaran kembali berpedoman kepada  program prioritas dan meningkatkannya. “Apa-apa yang menjadi program prioritas bupati-wakil bupati tidak boleh stagnan,” ujarnya.

Edward menambahkan, proritas utama pembangunan adalah infrastruktur wilayah, persoalan kesehatan dan pendidikan dan infrastruktur jembatan, jalan, listrik serta air bersih. Selanjutnya mencapai pembangunan yang seimbang antar kawasan yaitu pantai dengan hulu. “Kita perlu menjaga agar pembangunan dirasakan  sekitar 450 ribu warga Kutim. Untuk mencapai itu perlu pemerataan pembangunan,” ungkapnya.

Ia menambahkan, waktu yang tersisa untuk mewujudkan visi dan misi bupati-wakil bupati seperti tertuang dalam RPJMD tinggal 2,5 tahun. Masih ada waktu bila semua program dibahas  dalam Musrenbang. “Program yang tidak bisa dibiayai sendiri, kita carikan pendanaannya dari bantuan keuangan provinsi atau dari pusat,” kata Edward. (hms13)