Ekonomi Kaltara Triwulan II Melambat, Tapi Tetap Tumbuh Positif

Proyek infrastruktur yang sudah dimulai di Kaltara diharapkkan menggerakan ekonomi setelah didera pandemi Covid-19. (Foto Infopubdok Kaltara)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Ekonomi Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) pada Triwulan II 2020 berdasarkan prediksi Bank Indonesia (BI) akan tetap tumbuh positif, namun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Sebagai dampak dari penyebaran wabah Covid-19, diperkirakan hanya akan tumbuh dengan range sebesar 4,80 persen-5,20 persen (yoy).

“Namun kita patut bersyukur karena masih tumbuh,” kata Gubernur Kaltara, Ir. H Irianto Lambrie mengutip laporan Kantor Perwakilan (KpW) BI Provinsi Kaltara, Kamis (18/6/2020).

Menurut BI, penurunan kinerja pada mayoritas lapangan usaha utama antara lain pertambangan, konstruksi, perdagangan, dan industri pengolahan diperkirakan akan menahan pertumbuhan ekonomi lebih tinggi.

Menurunnya kinerja lapangan usaha pertambangan misalnya, karena negara-negara mitra dagang utama Kaltara masih memberlakukan lockdown atau karantina wilayah. Sehingga distribusi secara otomatis terganggu, khususnya hasil tambang batu bara. Permintaan batu bara ke depan menurut analisa BI masih akan mengalami stagnasi dengan tendensi melambat.

“Lapangan usaha konstruksi juga akan tumbuh, tetapi agak melambat. Itu terjadi karena realisasi belanja modal dari APBD serta APBN di Kaltara sedikit tertahan dari kebijakan realokasi dan refocusing anggaran Covid-19. Termasuk tertahannya proyek-proyek strategis yang kita dan pemerintah canangkan,” kata gubernur.

Proyek PLTA misalnya, belum ada tenaga ahli konstruksi bendungan tersebut yang bisa masuk karena Covid-19. Kita berharap wabah ini cepat berlalu agar rencana-rencana strategis bisa segera berjalan.

Juga lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan diperkirakan tumbuh, namun melambat. Produksi kayu diperkirakan akan stabil namun dengan tendensi yang melemah akibat kurangnya permintaan dari negara importir.

Dari komoditas perkebunan, produksi Tandan Buah Segar akan relatif stabil dengan peluang sedikit terkoreksi. Produksi komoditas perikanan juga diperkirakan tumbuh melambat sejalan dengan diundurnya pelaksanaan Olimpiade di Tokyo, Jepang yang merupakan salah satu negara tujuan utama ekspor perikanan kita Kaltara.

Penjualan perdagangan ritel sampai akhir triwulan II nanti diperkirakan akan melambat. Mereka kehilangan momentum Hari Besar Keagamaan Nasional Ramadan dan Lebaran kemarin yang biasanya mampu mendapat 2 hingga 3 kali pendapatan dibandingkan bulan lainnya.

“Soal investasi, investor memilih wait and see sampai kondisi lebih kondusif. Namun kita akan terus mendorong realisasinya di Kaltara.,” kata gubernur. (adv)

Tag: