Ekonomi Makro Kaltim Triwulan III 2025: Kinerja Lima Lapangan Usaha Alami Perlambatan

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur, Budi Widihartanto. (Foto Intoniswan/Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIAEkonomi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan III 2025 tumbuh sebesar 4,26 % (yoy), atau melambat dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, kerna kinerja lima lapangan usaha tertahan, atau mengalami perlambatan.

Perlambatan ekonomi Kaltim di periode laporan disebabkan oleh masih tertahannya kinerja LU (Lapangan Usaha) Pertambangan akibat penurunan produksi batubara. Tingginya curah hujan dan masih lemahnya permintaan negara mitra dagang utama menjadi penyebab utama melemahnya produksi batubara Kaltim.

Demikian  dilaporkan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim  terkait Perkembangan Perekonomian Daerah Kaltim yang dipublikasikan  dilaman bi.go.id, Jum’at (5/12/2025).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kaltim, Budi Widihartanto, menambahkan, di Triwulan III 2025, LU konstruksi juga tercatat mengalami kontraksi semakin dalam seiring masih termoderasinya progress pembangunan IKN di periode pelaporan pasca percepatan di triwulan III 2024 (mengejar target penyelesaian pembangunan fase I di akhir 2024).

Lebih lanjut, 3 LU utama lainnya juga mengalami perlambatan dibandingkan dengan triwulan  II 2025 adalah  LU industri pengolahan termoderasi pertumbuhannya seiring prakiraan penurunan kinerja industri CPO dan termoderasinya pertumbuhan industri refinery migas.

“LU pertanian juga tercatat melambat seiring tertahannya kinerja perkebunan kelapa sawit dan perlambatan subsektor perikanan yang terindikasi dari melemahnya volume ekspor perikanan,” kata Budi.

Adapun LU Perdagangan termoderasi akibat tertahannya jumlah kunjungan ke Kaltim seiring penurunan pelaksanaan event berskala nasional maupun regional. Sementara itu dari sisi pengeluaran, kinerja ekspor Kaltim tertahan seiring masih lemahnya ekspor komoditas utama seperti batu bara dan CPO.

“Selain itu, konsumsi rumah tangga juga termoderasi pertumbuhannya sejalan dengan penurunan indeks keyakinan konsumen,” demikan Budi Widihartanto.

Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan

Tag: