Ekonomi Petani di Kaltim Mulai Terdesak

Ilustrasi: Petani di sekitar hutan  (Foto: Kementerian LHK)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Petani di Kalimantan Timur (Kaltim) mulai terdesak  karena nilai produk yang dihasilkannya di bulan April 2020 lebih rendah dari nilai produk yang harus dibelinya untuk keperluan sehari-hari. NTP (Nilai Tukar Petani) Provinsi Katim  April 2020 sebesar 109,68 atau turun 2,51 persen dibanding NTP pada bulan Maret 2020.

“Penurunan NTP disebabkan oleh Indeks Harga yang Diterima Petani (It) yang turun dan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang meningkat,” kata Kepala Badan Pusat Statitik (BPS)  Kaltim, Anggoro Dwitjahyono secara live streaming dari kantornya, Senin (4/5/2020).

Menurut BPS, NTP per subsektor Provinsi Kaltim April 2020 yaitu Nilai Tukar Petani Tanaman Pangan (NTPP) sebesar 102,81; Nilai Tukar Petani Hortikultura (NTPH) sebesar 106,90; Nilai Tukar Petani Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR) sebesar 120,05; Nilai Tukar Petani Peternakan (NTPT) sebesar 98,58; dan Nilai Tukar Nelayan dan Pembudidaya Ikan (NTNP) sebesar 103,56.

“Pada April 2020, hanya terdapat satu subsektor yang mengalami peningkatan NTP, yaitu subsektor perikanan (1,29 persen),” kata Dwi.

Sementara itu, empat subsektor lainnya mengalami penurunan, yaitu subsektor tanaman pangan (-0,30 persen), subsektor hortikultura (-1,20 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (-4,97 persen), dan subsektor peternakan (-1,83 persen).

“Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Provinsi Kaltim  April 2020 sebesar 111,04 atau turun 2,56 persen dibanding NTUP pada bulan Maret 2020 yang tercatat sebesar 113,95. Hanya terdapat satu subsektor yang mengalami peningkatan NTUP, yaitu subsektor perikanan,” ungkap Dwi. (001)

Tag: