Eksploitasi Lingkungan Tak Terkendali, Bandara APT Pranoto Terancam Mubazir

aa
Martinus. (Foto Niaga.Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA-Memperhatikan buruknya pengawasan terhadap pemanfaatan lingkungan di Kota Samarinda, anggota DPRD Kaltim dari Fraksi PDI-P, Martinus mengingatkan apabila eksploitasi lingkungan di Kelurahan Sungai Siring dan sekitarnya tak terkendali, Bandara APT Pranoto juga terancam mubazir.

“Pemerintah Kota Samarinda harus hati-hati dalam menerbitkan izin di kawasan Bandara APT Pranoto kalau ingin bandara itu umurnya panjang,” kata Marthinus saat menyampaikan interupsi dalam Rapat Paripurna DPRD Kaltim tentang Penyampaian LKPD dan LKPJ Pemerintah Provinsi Kaltim Tahun Anggaran 2018 yang dipimpin langsung Ketua DPRD Kaltim, HM Syahrun HS, Selasa (11/9/2019).

Menurut Marthinus, dari dokumen proyek Bandara APT Pranoto, diketahuinya bahwa posisi landasan pacu bandara posisinya tidaklah terlalu tinggi dari permukaan sungai-sungai yang ada di Keluarahan Sungai Siring dan sekitarnya. Apabila eksploitasi lingkungan di sekitar bandara tak dikendalikan dan diawasi dengan ketat, penerbitan izin tak mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, khususnya sungai, maka bandara terancam juga terancam direndam banjir.

“Secara teknis, kalau sungai-sungai di sekitar bandara rusak, maka air dari sungai sekitar 10-15 tahun ke depan, atau bisa lebih cepat akan terendam air luapan sungai. Masalah tersebut harus dapat perhatian terus menerus,” ujarnya. Penerbitan izin yang sembrono dan atau tak memperhatikan dampak lingkungan di Sungai Siring membahayakan bandara. “Kita semua tentu ingin bandara tersebut fungsional dalam jangka panjang,” papar Marthinus.

Mengingat operasional bandara saat ini juga sudah terganggu karena ada banjir di dalam kawasan kota, merendam jalan akses ke bandara, Martinus menyarankan, tahun depan atau 2020 sudah harus dibangun jalan alternatif dari dalam kota ke bandara. “Sekarang bandara meski tidak kebanjiran, tapi karena jalan akses alternatif tidak ada, operasional bandara juga terganggu,” jelasnya. (001)