Emisi Energi Fosil Tahun 2021 Mencapai 37,9 Giga Ton CO2

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. (Foto Kementerian ESDM)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Emission Gap oleh United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan, emisi total pada tahun 2021 sebesar 52,8 Giga Ton CO2, dengan emisi energi fosil, termasuk migas menyumbang 37,9 Giga Ton CO2 atau hampir 72%.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, hal demikian menjadi  tantangan industri hulu minyak dan gas bumi (migas) seiring dengan transformasi global menuju transisi energi bersih untuk mengurangi emisi CO2.

“Untuk mendorong transisi energi dan menggunakan sumber daya yang lebih hijau membuat lembaga pendanaan dunia berhenti untuk membiayai proyek eksplorasi dan eksploitasi migas baru, dan memilih untuk mendanai proyek energi baru dan terbarukan,” ungkapnya

ketika membuka acara “3rd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas” di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (23/11).

Arifin meminta kepada perusahaan migas untuk melakukan diversifikasi operasi dengan berinvestasi di bidang non inti, terutama di bidang energi yang lebih hijau.

“Sektor gas akan menjembatani untuk transisi dari bahan bakar fosil ke energi terbarukan. Tentunya, transisi energi ini akan dilakukan dalam beberapa tahapan dengan mempertimbangkan daya saing, biaya, ketersediaan, dan keberlanjutan,” imbuhnya.

Lebih rinci, Arifin menjabarkan program yang akan menggunakan gas, yaitu meliputi memperluas penggunaan gas sebagai bahan bakar dan bahan baku industri dengan membangun infrastruktur transmisi dan distribusi gas yang terintegrasi, mengonversi solar menjadi gas pada pembangkit listrik, serta pembangunan jaringan pipa gas untuk rumah tangga dan usaha kecil.

Sumber: Biro KLIK Kementerian ESDM | Editor: Intoniswan

Tag: