Empat  Mesin Rusak, PLN Nunukan Terapkan Pemadaman Bergilir

aa
Dua mesin diesel di PLTD Nunukan rusak. (Foto Budi Anshori)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Suplai listrik dari PLN di  Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik  kembali terganggu dan menerapkan pemadaman begilir karena empat mesin penghasil listrik rusak dan perawatan. Mesin yang rusak itu dua mesin diesel di Nunukan dan dua di PLTMG Sebaung.

“Sejak tanggal 26 Pebruari PLN menerapkan pemadaman bergilir di Nunukan dan Sebatik karena suplai listrik berkurang akibat rusaknya dua mesin di Sei Bilal,” kata Manager PT PLN Rayon Nunukan, Fajar, Kamis (28/2).

Untuk mengurangi kegelapan pada malam hari,  PLN menjadwal pemadaman diatur maksimal 4 jam perhari. Rute pemadaman juga disusun agar ada jarak  antar wilayah. PLN memilih menghentikan suplai listrik siang hari ke perkantoran pemerintah dengan pertimbangan, kantor pemerintah rata-rata mempunyai genset.

Dijelaskan, suplai listrik terganggu bukan hanya karena mesin diesel yang rusak, tapi  di PLTMG juga ada dua mesin tak mengasilkan listrik. Mesin pembangkit unit 5 rusak dan unit 4 dalam perawatan. “Totalnya, pasokan listrik berkurang 4 MW.” ungkap. Dua mesin PLTD  yang rusak mulai diperbaiki tanggal 3 Maret, selesai 7 hari sesudahnya. Apabila mesin PLTD sudah bisa dioperasikan lagi pada tanggal 11 Maret, pemadaman bergilir bisa distop.

PLTMG Tidak Maksimal

                Pada bagian lain keterangannya, Fajar mengatakan suplai listrik dari PLTMG  tidak pernah maksimal akibat seringnya gangguan di generator. Pada awal beroperasinya, PLTMG mesuplai listrik 6 MW, tapi mulai tahun 2018 hingga sekarang tinggal 4 MW. “Merosot suplainya,” ujarnya.

Sekarang ini, lanjut Fajar, selagi ada mesin dalam perbaikan, PLN berusaha memaksimalkan 10 unit mesin PLTD di Sei Bilal yang masih beroperasi dan  3 unit mesin di Pulau Sebatik. 13 mesin itu  dioperasikan maksimal guna mengurangi waktu pemadaman. “Kami himbau pelanggan mengurangi pemakaian listrik, dengan begitu, daya puncak bisa terpenuhi dengan mesin yang ada,” katanya. (002)