Enam Jamaah Tabligh Asal Malaysia Jalani Observasi di Rusunawa Nunukan

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Nunukan memeriksa 6 jamaah tabligh asal Malaysia yang baru tiba di PLBL Nunukan setelah melakukan perjalanan ke beberapa kabupaten di Sulawesi Selatan. (foto Budi Anshori/Niaga.Asia)

NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Sebanyak enam orang penumpang speedboat  dari  Tarakan  setibanya di  pelabuhan PLBL  Liem Hie Djung Tanah Merah,  Nunukan, digiring ke komplek Rusunawa jalan Ujang Dewa Nunukan, untuk menjalani observasi.

“Mereka warga Malaysia baru selesai melakukan perjalanan di Sulawesi Selatan,” kata Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Nunukan. dr. Bahrullah pada Niaga.Asia, Selasa (24/03).

Berdasarkan identitas dan atribut pakaian, warga Malaysia tersebut merupakan jamaah tabligh yang pada tanggal 11 Maret 2020 melakukan perjalanan dari Tawau, Malaysia menuju Makassar, dalam waktu bersamaan, mereka juga sempat mengunjugi daerah Pinrang, Sulawesi Selatan.

Dalam keterangan lainnya, rombongan jamaah tabligh negeri jiran ini mengaku bukan dalam misi kunjungan menghadiri pertemuan Ijtima Dunia Zona Asia yang batal di gelar di Gowa, Sulawesi Selatan.

“Mereka bukan rombongan Ijtima Dunia Zona Asia, tapi kami tetap melakukan observasi guna memastikan kesehatannya,” tegas Bahrullah.

Bahrullah mengatakan, observasi yang ditetapkan kepada 6 warga Malasyia jangan diartikan sebagai mengisolasi, sebab dari hasil pemeriksaan sementara, suhu badan atau kesehataan mereka baik dan tidak memiliki gangguan kesehatan lainnya.

Karena itulah, mereka tidak harus mengikuti isolasi ketat, mereka akan dipulangkan setelah lock down yang diberlakukan di pemerintah Malaysia berakhir tanggal 31 Maret atau setidaknya ada keberangkatan resmi untuki jalur internasional.

“Jalur transportasi internasional Nunukan – Tawau masih ditutup. Sambil menunggu kembali dibuka lock down, kita tempatkan mereka di satu tempat terpisah,” bebernya.

Masyarakat Diminta Tidak Panik

Menurut Bahrullah, selama proses pemeriksaan kesehatan, warga Malaysia tersebut mengikuti semua aturan dan menjawab pertanyaan tim pemeriksa, mereka tidak diperkenankan keluar atau berkeliaran selama berada di Nunukan.

Memisahkan mereka dari warga-warga lainnya adalah langkah terbaik dalam pencegahan penularan virus corona, mereka masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena baru selesai melakukan perjalanan luar daerah.

Namun, keberadaan mereka tidak perlu dicemaskan atau membuat kepanikan masyarakat, tim kesehatan Gugus Tugas Percepatan  Penanganan Covid 19 Kabupaten Nunukan akan memantau aktivitas mereka selama menjalani observasi.

“Masyarakat Nunukan jangan panik dan serah, warga Malaysia ini bukan suspect, kesehatan mereka cukup baik dengan suhu badan normal,” tuturnya.

Selain menjalani observasi, 6 warga Malaysia diminta mengisi data dan riwayat perjalanan termasuk nomor pasport. Sedangkan untuk biaya hidup selama observasi ditanggung oleh mereka sendiri.

“Kita observasi dan mereka patuh mengikuti aturan itu, toh ini semua demi kebaikan bersama,” ucap Bahrullah. (002)

Tag: