Estimasi Rp3 miliar, Pembangunan Pendopo Jawa di Kaltim Masih Sebatas Rencana

Wagub Kaltim Seno Aji (niaga.asia/Nur Asih Damayanti)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA — Pemprov Kaltim tengah menggodok rencana pembangunan sebuah Pendopo Jawa di Kaltim yang diestimasikan menelan biaya antara hingga Rp3 miliar.

Pendopo ini direncanakan menjadi pusat kegiatan dan pengembangan seni budaya bagi masyarakat keturunan Jawa di Kaltim, menyusul etnis lain seperti Banjar, Dayak, dan Kutai, yang sudah memiliki fasilitas serupa.

Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji menerangkan, pembangunan Pendopo untuk masyarakat keturunan Jawa ini sejatinya masih sebatas rencana.

“Baru rencana. Masyarakat Jawa meminta untuk dibangunkan tempat untuk mereka berkumpul,” kata Seno, ditemui wartawan di Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada, Samarinda, belum lama ini.

Meski demikian, Seno menegaskan rencana itu belum tentu akan dieksekusi, mengingat adanya keterbatasan anggaran yang harus dialokasikan secara bijak.

“Kita juga perlu melihat anggaran. Kalau belum penting ya tidak kita jalankan,” ujar Seno.

Apabila dirasa penting, lanjut Seno, pembangunan Pendopo Jawa ini direncanakan akan berlangsung dalam dua tahun ke depan.

“Dari permohonan mereka ingin tahun depan. Kalau tidak bisa, dua tahun lagi,” ujarnya.

Keberadaan Pendopo Jawa ini diharapkan dapat melengkapi fasilitas kebudayaan yang sudah dimiliki oleh etnis lain di Kaltim.

“Karena kita ketahui dari Banjar, Dayak, Kutai sudah ada, dan Jawa belum ada,” sebut Seno.

Pembangunan Pendopo adat Jawa ini diestimasikan menelan anggaran Rp2 miliar hingga Rp3 miliar.

“Jadi kita minta sisihkan Rp2 miliar sampai Rp 3 miliar, supaya mereka bisa bikin pendopo untuk warga Jawa,” terang Seno.

Skema pembangunan Pendopo adat Jawa ini nantinya, masyarakat yang menentukan dan menghibahkan lahan untuk lokasi pembangunanya di Kaltim.

“Mereka akan mengusulkan lokasi, nanti kita membangunkan. Seperti Banjar, Kutai Barat, mereka punya lahan, kita bangunkan. Nanti bentuknya seperti Lamin,” demikian Seno Aji

Penulis: Nur Asih Damayanti | Editor: Saud Rosadi

Tag: