Feri Filipina yang Membawa Lebih 80 Orang Terbakar, 2 Belum Ditemukan

Foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini asap terlihat dari M/V Asia Philippines saat terbakar saat mendekati pelabuhan Batangas, Filipina selatan pada Jumat 26 Agustus 2022. (Penjaga Pantai Filipina melalui AP)

MANILA.NIAGA.ASIA — Personel dan sukarelawan penjaga pantai Filipina menyelamatkan lebih dari 80 penumpang dan awak kapal feri antar pulau yang terbakar saat mendekati pelabuhan di selatan Manila. Kebanyakan para penumpang melompat ke laut saat api menyebar dengan cepat, kata para pejabat Sabtu.

Hanya dua penumpang yang belum ditemukan dan pihak berwenang sedang memeriksa apakah keduanya hilang atau telah diselamatkan tetapi segera pulang tanpa memberi tahu pejabat yang memimpin upaya pencarian Jumat, kata penjaga pantai.

M/V Asia Philippines tercatat membawa 49 penumpang dan 38 awak.

Kapal feri berangkat dari kota Calapan di provinsi Oriental Mindoro, berjarak lebih dari satu kilometer (sekitar satu mil) dari pelabuhan Batangas, ketika asap muncul dari dek kedua diikuti oleh api, menurut salah satu penumpang yang diselamatkan.

Kedekatan feri dengan pelabuhan memungkinkan penyelamatan cepat para korban meski memasuki malam hari. Satu kapal membantu penjaga pantai memadamkan api yang menghaguskan feri, yang membawa sedikitnya 16 mobil dan truk.

Seorang penumpang, Benedict Fernandez mengatakan kepada radio DZMM Jumat malam bahwa asap dan api tiba-tiba naik dari dek kedua ketika anggota kru tampaknya mencoba menghidupkan dan mematikan mesin ketika feri mendekati pelabuhan.

Tidak ada perintah segera untuk meninggalkan kapal. Namun ketika suasana menjadi panik akibat asap, Fernandez memutuskan untuk melompat ke air dengan dua anaknya dari dek ketiga, bersama dengan penumpang lainnya.

Dalam foto yang disediakan oleh Penjaga Pantai Filipina ini, tim penyelamat membantu penumpang M/V Asia Philippines, kapal kargo dan penumpang antar pulau, saat terbakar saat mendekati pelabuhan Batangas, Filipina selatan pada hari Jumat, 26 Agustus 2022. (Penjaga Pantai Filipina melalui AP)

“Saya mendorong anak-anak saya karena jika kami tidak melompat dari atas, kami akan benar-benar terbakar karena telapak kaki kami sudah terasa panas,” kata Fernandez dikutip dari Associated Press, Sabtu.

Mereka diselamatkan dari air dengan perahu lain yang mendekati kapal yang terbakar dan kemudian dipindahkan ke kapal tunda, yang membawa mereka ke pelabuhan, kata Fernandez.

Gambar yang dirilis oleh penjaga pantai menunjukkan personelnya berusaha menyelamatkan seorang penumpang, wanita berusia 43 tahun, di pelabuhan sebelum dia dibawa ke rumah sakit karena cedera.

Fernandez menambahkan dia dan dua anaknya, yang trauma oleh pengalaman itu, dan penumpang lainnya dibawa ke sebuah hotel oleh pejabat perusahaan pemilik Feri.

Feri, yang telah ditarik ke area berlabuh, berkapasitas sekitar 400 penumpang, kata penjaga pantai, seraya menambahkan penyelidikan sedang berlangsung. Di masa lalu, ada kasus feri yang mengangkut penumpang tidak terdaftar yang melanggar peraturan.

Kecelakaan laut sering terjadi di kepulauan Filipina karena badai yang sering terjadi, kapal yang tidak dirawat dengan baik, kepadatan penduduk dan penegakan peraturan keselamatan yang kerap dilanggar, terutama di provinsi-provinsi terpencil.

Pada bulan Desember 1987, Feri Dona Paz tenggelam setelah bertabrakan dengan tanker bahan bakar, menewaskan lebih dari 4.300 orang dalam bencana maritim terburuk di dunia saat itu.

Sumber : The Associated Press | Editor : Saud Rosadi

Tag: