
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – FKIP Universitas Mulawarman (Unmul) resmi menyampaikan permohonan maaf pada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), menyusul insiden mahasiswa baru yang tampak membelakangi Wakil Gubernur Seno Aji ketika memberikan sambutan dalam rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) pada 5 Agustus 2025.
Permintaan maaf itu disampaikan langsung Dekan FKIP Unmul Susilo dan Wakil Rektor IV Unmul Nataniel Dengen setelah pertemuan resmi bersama Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji pada Kamis (7/8) di Kantor Gubernur jalan Gajah Mada Samarinda.
Seno Aji mengaku tidak mempermasalahkan aksi itu, setelah mendapatkan penjelasan langsung dari pihak kampus. Ia menegaskan bahwa aksi tersebut bukan bentuk penolakan terhadap dirinya maupun Pemerintah Provinsi Kaltim.
“Informasinya itu aksi internal. Mereka diberi instruksi oleh seniornya untuk berbalik arah tepat pada jam 9 pagi, siapapun yang sedang berpidato saat itu. Kebetulan saya yang saat itu sedang di podium,” ujarnya.
Menurut orang nomor dua di Provinsi Kaltim ini, setelah diberi pemahaman oleh panitia, mahasiswa pun kembali berbalik arah dan mengikuti acara hingga selesai dengan tertib.
Di tempat yang sama, Dekan FKIP, Susilo, pun turut menegaskan bahwa aksi membelakangi panggung ini bukanlah bentuk protes kepada pemerintah daerah, melainkan kesalahan waktu yang tidak disengaja.
“Sasarannya bukan Pak Wagub. Kebetulan jadwal berubah, anak-anak baru sebelumnya diarahkan balik badan di jadwal yang sudah ditentukan. Tapi malah berbalik pada saat Pak Wagub memberikan sambutan. Jadi ini murni salah tempat dan salah waktu,” jelasnya.
Ia menyatakan bahwa aksi tersebut adalah inisiatif dari internal BEM FKIP, bukan instruksi dari pihak fakultas ataupun universitas. Susilo pun menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada Wagub atas nama lembaganya.
“Saya sudah kumpulkan mahasiswa yang ada, untuk memberikan pemahaman bahwa ini bukan kesengajaan. Dan saya juga minta nanti BEM FKIP menjelaskan secara terbuka kronologinya,” imbuhnya.
Terkait sorotan publik atas keterlibatan TNI dalam acara PKKMB, Wakil Rektor IV Unmul, Nataniel Dengen, turut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut adalah bagian dari program bidang kemahasiswaan dan alumni.
“Kalau soal undangan TNI, itu nanti bisa lebih jelas ditanyakan langsung ke Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan (WR III). Tapi pada prinsipnya ini dalam rangka pembinaan wawasan kebangsaan dan bela negara,” katanya.
Ia juga menampik anggapan bahwa kehadiran TNI dalam acara PKKMB Tahun 2025 Unmul melanggar aturan kampus.
“Di mana dilarangnya. Semua sudah dipelajari untuk pembinaan karakter kebangsaan. Kan bisa kita dalami pengembangan NKRI yang lebih maju ke depan. Tapi nanti bisa dicek di WR III ya,” tegas Nataniel.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan
Tag: Unmul