FKUB Antisipasi Perpecahan Umat Beragama

AA
Rapat FKUB di kediaman H Agus Tantomo

TANJUNG REDEB.NIAGA.ASIA-Mengantisipasi timbulnya perpecahan antar umat beragama dan konflik ditengah masyarakat, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Berau mengelar pertemuan rutin yang dilaksanakan setiap bulan.

Kegiatan dilaksanakan di rumah kediaman dewan penasehat FKUB Berau, H Agus Tantomo, Jumat (4/10) malam. Kegiatan dihadiri oleh seluruh anggota FKUB Berau.

Dewan Penasehat FKUB Berau,  H Agus Tantomo menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan kegiatan rutin yang harus dilaksanakan secara rutin.  Salah satu tujuannya untuk mengantisipasi hal-hal yang dapat memicu terjadinya konflik yang menyebabkan terganggunya keamanan di Bumi Batiwakkal, khususnya yang berkaitan dengan persoalan SARA.

Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan ini, seperti maraknya demo karyawan perusahaan pertambangan yang akhir-akhir ini sering terjadi. Kondisi ini disebabkan penurunan harga batu bara yang mengalami penurunan. Hingga akhirnya beberapa perusahaan terpaksa melakukan penghematan operasional hingga akhirnya berujung pada PHK serta perubahan roster atau jadwal kerja.

“Kondisi ini membuat gejolak di masyarakat. Bahkan ada beberapa pembahasan yang sudah mengarah pada status putera daerah. Ini yang perlu kita antisipasi agar tidak melebar terlalu jauh. Mari kita berikan pengertian kepada masyarakat terkait persoalan yang ada ini,” jelas Agus Tantomo yang juga menjabat sebagai Wakil Bupati Berau.

Kemudian ada persoalan kebakaran hutan dan lahan yang menjadi pembahasan juga. Serta imbas persoalan nasional mengenai RKUHP dan UU KPK yang sempat terjadi di Berau dengan aksi damai dari mahasiswa di Berau. “Satu per satu persoalan yang bisa berdampak pada konflik di Berau tentu harus kita redam secepatnya. Perlu ada solusi yang diambil sehingga persoalan tidak menjadi lebih besar,” tegasnya.

Sementara Ketua FKUB Berau, Drs H Busairi mengatakan, persatuan antar umat beragama ini harus tetap dijaga seterusnya. “Jika ada persoalan yang menyangkut urusan agama, kita berharap diselesaikan secepatnya sehingga tidak berlarut hingga akhirnya menyebar luas. Ini tugas kita bersama bukan hanya pemerintah saja,” ungkapnya.

Busairi juga menyampaikan bahwa beberapa waktu lalu FKUB Berau mengikuti rapat koordinasi FKUB Kaltim di Sangata. Dalam rapat tersebut ada agenda penting yang harus dijalankan. Yaitu menjaga kondusifitas daerah menjelang pelaksanaan Pilkada serentak pada tahun 2020 mendatang.

“Keadaan nantinya sangat rawan. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan kondisi ini untuk mencari kepentingan dengan penyebaran isu SARA, sehingga menimbulkan konflik di tengah masyarakat. Nah, ini lah yang perlu kita antisipasi, agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan,” tutupnya. (008)