Forum RT Perum PKL Sungai Kapih Gagal Bangun Balai Pertemuan

Forum rukun tetangga (RT) Perumahan Pondok Karya Lestari (Perum PKL) di Kelurahan Sungai Kapih, Samarinda, gagal membangun balai pertemuan, karena tanah lokasi pembangunan balai pertemuan juga di diklaim Kopkar Kalimanis Group. (Foto Yuliana Ashari/Niaga.Asia) 

SAMARINDA,NIAGA.ASIA – Niat Forum Rukun Tetangga (RT) Perumahan Pondok Karya Lestari (Perum PKL) di Kelurahan Sungai Kapih, Samarinda, yang dipimpin oleh Estu Widiprianto, gagal membangun balai pertemuan umum, karena tanah yang  akan dijadikan lokasi pembangunan balai pertemuan diklaim milik olek Koprasi Karyawan Kalimanis Group/Cq TPKK

“Tanah yang akan dijadikan lokasi pembangunan balai pertemuan itu berasal dari hibah/wakaf saudara  Masruchin pada pada tahun 1997. Masruchin semula mewakafkan  untuk pembangunan masjid, tapi karena terkendala akses jalan yang belum memadai Panitia Pembangunan Masjid dan Forum RT dalam musyawarah memutuskan untuk mengalihfungsikan lahan tersebut untuk lokasi pembangunan balai pertemuan,” ungkap Estu Widiprianto kepada wartawan, Minggu (12/5/2024).

Menurut Estu, para ketua RT baru mengetahui tanah yang dulu diwakafkan Masruchin dipasangi plang Koparasi Karyawan (Kopkar) Kalimanis Group/Cq TPKK saat meninjau lokasi itu karena ketua RT berencana hendak melakukan pembersihan.

“Saat meninjau lokasi, mereka menemukan plang dari pihak koperasi yang menyatakan kepemilikan atas tanah tersebut,” ungkapnya.

Ketua RT 23, Budi Setiawan, SH, meminta bantuan dari pemerintah kota Samarinda menyelesaikan masalah kepemilikan tanah wakaf dari Masruchin agar pembangunan balai pertemuan bisa dilakukan.

“Pembangunan balai pertemuan ini diharapkan dapat menjadi solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan warga,” ujar Budi.

Balai pertemuan ini akan menjadi wadah diskusi bagi para RT dan bisa disewakan untuk acara pernikahan bagi warga.

“Dengan komersialisasi balai pertemuan, kami berharap dapat membantu membiayai balai pertemuan ke depannya,” kata Budi.,

Penulis: Yuliana Ashari I Editor: Intoniswan

Tag: