
KUBAR.NIAGA.ASIA – Fraksi Gerindra DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong percepatan pembangunan jalan penghubung antara Tering, Kabupaten Kutai Barat, dan Ujoh Bilang, ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu.
Jalur darat sepanjang sekitar 150 kilometer ini menjadi perhatian utama legislatif sebagai upaya untuk meningkatkan konektivitas dan menekan disparitas harga di wilayah-wilayah perbatasan.
Ketua Fraksi Gerindra DPRD Kaltim, Agus Suwandy, menjelaskan bahwa pada tahun anggaran 2025 ini telah dialokasikan dana sebesar Rp106 miliar untuk pengerjaan dua segmen jalan.
“Di anggaran 2025 ini ada dua segmen, Rp53 miliar dengan Rp53 miliar, jadi Rp106 miliar. Dari Rp106 miliar itu, di pergeseran ini belum timbul sebenarnya. Kita geser lagi ke angka Rp100 miliar untuk dua segmen tambahan, jadi ada empat segmen,” ungkap Agus kepada Niaga.Asia, Kamis malam (22/5).
Percepatan pembangunan jalan ini sangat krusial, mengingat Kabupaten Mahakam Ulu masih sangat bergantung pada jalur sungai dan darat, yang berdampak langsung pada biaya logistik serta harga barang kebutuhan pokok.
“Penduduk Mahakam Ulu ini lumayan juga, 39.000 jiwa. Kalau tidak ada akses jalan dan fasilitas yang bagus, harga barang di sini bisa jadi lebih mahal daripada di Kutai Barat. Kita berharap pembangunan ini juga bisa menekan inflasi dan memperlancar distribusi logistik,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah provinsi dan pusat dalam pembiayaan pembangunan jalan non-status tersebut. “Jalan ini ke depan juga akan masuk APBN. Jadi kita harapkan ini bisa kolaborasi,” katanya.
Untuk mendukung pemanfaatan jalan secara maksimal, ia menyarankan agar pemerintah daerah dapat menyiapkan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) untuk menangani pemeliharaan jalan secara berkelanjutan.
“Supaya jalan tetap bisa dipakai walaupun belum selesai semua. Logistik ekonomi harus tetap bisa jalan,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Ekti Imanuel, yang turut serta dalam kegiatan monitoring pembangunan Jalan Tering–Ujoh Bilang Segmen I dan II, menyampaikan bahwa proyek ini sudah mulai berjalan melalui penganggaran APBD 2024 dan akan dilanjutkan melalui tender pada 2025.
“Segmen I sepanjang 4 kilometer dan segmen II juga 4 kilometer. Jadi ada 8 kilometer yang akan dikerjakan tahun ini untuk pengecoran badan jalan,” terangnya.
Harapan politikus senior Partai Gerindra itu, proses tender dapat menghasilkan pemenang yang profesional dan bertanggung jawab. Ia juga menekankan pentingnya pembangunan jalan ini dalam mendukung target Gubernur Kaltim agar akses jalan darat menuju Mahakam Ulu selesai pada 2028–2029.
“Harapan kita, kontraktor yang menang nanti tentu yang bagus, bertanggung jawab. Karena harapan kita jalan Kutai Barat–Mahakam Ulu ini selesai sesuai target,” harapnya.
Selain sebagai jalur transportasi, keberadaan jalan ini akan mempercepat pembangunan sektor lain seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi di Mahakam Ulu, yang selama ini terkendala keterisolasian wilayah.
Adapun Anggota Fraksi Gerindra DPRD Kaltim yang turut hadir dalam kunjungan lapangan pada Selasa (20/5), diantaranya, Baharuddin Muin dan Abdul Rakhman Bolong.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim
Tag: DPRD Kaltim