Fraksi Golkar: Kehadiran IKN Buka 9 Peluang Besar bagi Kaltim

Juru Bicara Fraksi Golkar DPRD Kaltim, Syarifatul Sya’diah (Niaga.Asia/Lydia Apriliani)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) DPRD Kalimantan Timur (Kaltim) menilai akan ada 9 peluang strategis yang bisa dimanfaatkan provinsi ini menyusul kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Hal itu disampaikan oleh Juru Bicara Fraksi Golkar, Syarifatul Sya’diah, dalam Rapat Paripurna ke-16 dengan agenda penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi terhadap nota penjelasan Ranperda RPJMD Kaltim tahun 2025–2029, Senin (2/6).

Rapat Paripurna ini dihadiri 40 orang anggota dewan dan dipimpin Ekti Imanuel. Dihadiri juga Wakil Ketua DPRD Kaltim Ananda Emira Moeis dan Yenni Eviliana, serta Staf Ahli Bidang III Arief Murdiyanto dari Pemerintah Provinsi Kaltim.

Menurut Fraksi Golkar, kehadiran IKN bukan hanya menjadi kebanggaan Provinsi Kaltim, tetapi juga sebagai momen krusial untuk mempercepat transformasi pembangunan daerah.

Karena itu, arah kebijakan pembangunan lima tahun mendatang harus secara jelas selaras dengan posisi Kaltim sebagai tuan rumah IKN.

“Kehadiran IKN adalah peluang besar yang harus dikelola dengan cermat. Visi RPJMD Kaltim 2025–2029 harus menjawab tantangan sekaligus memaksimalkan potensi ini,” ujarnya.

Berikut 9 peluang strategis dari keberadaan IKN yang dipetakan Fraksi Golkar:

1.Pertumbuhan Ekonomi melalui Investasi

Kehadiran IKN diyakini akan mendorong arus investasi swasta dan BUMN, khususnya di sektor properti, infrastruktur, transportasi, dan logistik. Ini dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi daerah.

2.Peluang Besar bagi UMKM dan Industri Lokal

Dengan terbukanya pasar baru di sekitar IKN, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta industri lokal di Kaltim bisa lebih diberdayakan untuk mendukung kebutuhan IKN.

3.Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

IKN yang dirancang sebagai kota masa depan membuka potensi kunjungan wisatawan nasional maupun internasional, yang akan berdampak pada sektor jasa, pariwisata, dan industri kreatif lokal.

4.Akselerasi Infrastruktur Wilayah Penyangga

Wilayah seperti Penajam Paser Utara, Kutai Kartanegara, Balikpapan, dan Samarinda akan menjadi prioritas pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan, air bersih, energi, hingga jaringan transportasi massal seperti bandara, pelabuhan dan kapan tol akan memperkuat konektivitas regional.

5.Peningkatan Permintaan Tenaga Kerja

Sektor konstruksi, teknologi, pelayanan publik, dan industri pendukung akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Hal ini membuka ruang transformasi sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan vokasi.

6.Diversifikasi Ekonomi

Kaltim berpeluang mempercepat transisi dari ekonomi berbasis sumber daya alam menuju ekonomi yang berbasis jasa, teknologi, dan industri ramah lingkungan, seiring dengan konsep kota hijau yang diusung IKN.

7.Penguatan Tata Kelola dan Reformasi Birokrasi

Kehadiran IKN diprediksi akan mendorong digitalisasi pemerintahan dan penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE). Fraksi Golkar menilai sinergi antara pemerintah provinsi dan Otorita IKN dalam hal ini menjadi sangat penting.

 

8.Pengembangan Agenda Lingkungan Berkelanjutan

Sebagai forest city, IKN mendorong Kaltim memperkuat program pelestarian lingkungan, transisi energi bersih, dan pengelolaan limbah secara modern dan berkelanjutan.

9.Peluang Ekowisata dan Konservasi Berbasis Masyarakat

Dengan meningkatnya perhatian terhadap lingkungan hidup, Kaltim berkesempatan mengembangkan kawasan konservasi dan destinasi ekowisata yang dikelola oleh masyarakat lokal.

Fraksi Golkar menekankan bahwa semua peluang tersebut hanya bisa diwujudkan bila RPJMD Kaltim 2025–2029 disusun secara komprehensif dan adaptif.

“Sinkronisasi kebijakan antara pemerintah provinsi, kabupaten/kota, dan Otorita IKN menjadi syarat utama agar pembangunan lintas sektor dan lintas wilayah bisa berjalan serasi,” pungkasnya.

Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | ADV DPRD Kaltim

Tag: