
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) akan menutup pendaftaran Program Gaspol Pendidikan Afirmasi pada 18 November 2025 pukul 23.59 WITA. Dengan demikian, hari ini menjadi kesempatan terakhir bagi mahasiswa untuk mengajukan permohonan bantuan pendidikan tersebut.
Seiring penutupan, Pemprov Kaltim kembali menegaskan pentingnya pemadanan data melalui link Gaspol, terutama bagi mahasiswa penerima bantuan reguler yang hingga kini masih belum melengkapi berkas.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setprov Kaltim, Dasmiah pada Senin (17/11/2025) usai rapat kilat bersama seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta di Kaltim.
“Jadi kami tadi menghimbau kepada seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta agar mendorong semua mahasiswa untuk segera mengisi link Gaspol. Karena memang tinggal tersisa 20 persenan,” ujarnya.
Menurutnya, 20 persen mahasiswa yang belum mengisi link Gaspol harus segera melakukannya. Ia tidak ingin ada keluhan setelah sistem ditutup.
“Jangan sampai nanti orang lain semua dapat, sudah close baru kalang kabut, ‘saya nggak dapat’. Disalahkan lagi kami, padahal kami sudah beberapa kali lewat media meminta bantuan agar calon penerima segera mengisi link tersebut,” jelasnya.
Dasmiah menjelaskan, pemadanan data wajib dilakukan untuk memastikan bahwa penerima benar-benar masyarakat Kaltim, tidak sedang menerima beasiswa lain, dan memenuhi syarat administratif lainnya.
“Kalau tidak dipadankan, banyak sekali data-data yang ternyata bukan orang Kaltim atau mendapatkan beasiswa lain. Kalau ketahuan, bisa berdampak ke penerima, bahkan sampai mengembalikan bantuannya. Sistem ini kan sifatnya preventif untuk mencegah kesalahan administrasi,” terangnya.
Disinggung masih banyaknya anggaran sisa yang tersedia, Dasmiah membantah bahwa angka 20 persen berarti masih tersisa ratusan miliar bantuan yang belum tersalurkan.
“Enggak dong. Anggaran yang belum kami salurkan itu sekitar 20-an miliar,” katanya.
Ia juga menegaskan bahwa proses akan tetap diselesaikan hingga akhir, dibantu perguruan tinggi melalui tim satuan tugas (satgas) yang sudah dibentuk.
“Kami sudah bentuk tim satgas percepatan Gaspol Pendidikan dan kanseltel di masing-masing kampus. Jadi maunya kami, tim itulah yang bekerja di kampus,” tambahnya.
Soal pendaftaran afirmasi yang akan segera ditutup, Dasmiah menyebutkan bahwa minat mahasiswa cukup tinggi, mengingat program ini dirancang untuk kelompok yang memiliki kondisi atau prestasi khusus.
“Lumayan banyak, karena afirmasi itu untuk yang betul-betul memiliki kekhususan. Misal memiliki prestasi internasional, disabilitas, atau dari desa tertinggal. Jadi khusus banget afirmasi,” tegasnya.
Adapun gabungan afirmasi dan kerja sama program gaspol pendidikan terbagi menjadi; gaspol pendidikan dalam daerah; gaspol pendidikan luar daerah; gaspol pendidikan afirmasi dan kerjasama; gaspol pendidikan luar negeri.
Sementara untuk kategori kerja sama, tidak ada mekanisme pendaftaran umum karena seluruhnya menggunakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang sudah berjalan dengan sejumlah kampus.
“Ada Universitas Bakrie, ISI Yogyakarta, Universitas Gunadarma, Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma, Politeknik Pembibitan Dishub dan PT DI STTD,” pungkasnya.
Penulis: Lydia Apriliani | Editor: Intoniswan | Advertorial Diskominfo Kaltim
Tag: GaspolGratisPol