Gebyar Kuliner Tempoe Doeloe di Baru Ilir Balikpapan, Ratih: Sekaligus Lestarikan Budaya

Peluncuran Gebyar Kuliner Tempo Doeloe di Baru Ilir. (istimewa)

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Gebyar Kuliner Tempo Doeloe hadir di halaman Plaza Bunsay, Baru Ilir, Balikpapan Barat, Jumat (1/9). Giat tersebut digagas anggota DPRD Balikpapan Taufiqurahman yang juga Ketua LPM Baru Ilir dan UMKM Kota Balikpapan. Mereka ingin mengingatkan kembali makanan atau kue tradisional Balikpapan dahulu.

Kepala Dinas Pemuda, Olaharaga dan Pariwisata Balikpapan Ratih Kusuma mengatakan, Gebyar Kuliner Tempoe Doeloe ini salah satu upaya menggerakan ekonomi masyarakat sekaligus melestarikan budaya.

“Kuliner sebagai warisan budaya Indonesia merupakan kekayaan yang dimiliki Balikpapan. Ini tidak lepas dari keberagaman suku dan budaya yang tinggal dan menetap di kota kita,” kata Ratih.

Menurut Ratih, jika di Balikpapan ada 10 suku maka ada 10 jenis makanan, 10 pakaian tradisional, 10 bahasa, seni, budaya dan sebagaianya.

“Jika ini dikelola dengan baik ini bisa jadi event yang bisa menarik minat kunjungan wisatawan,” ungkapnya.

Sektor pariwisata, lanjut Ratih, merupakan masa depan. berbagai strategi dan kebijakan dibuat untuk mewujudkan industri pariwisata semakin maju dan berkualitas.

Untuk menuju ke sana, perlu ada peningkatan kualitas SDM pariwisata. Pemerintah baik pusat maupun daerah kini tengah gencar mengembangkan sektor pembangunan masyarakat yang berbasis renewable, resources atau sumber daya terbarukan.

Sehingga langkah mengurangi ketergantungan pada SDA yang selama ini mendominasi struktur pendapatan daerah.

Ratih meyakini bahwa industri kuliner tidak hanya milik pengusaha besar, tapi telah menjadi milik berbagai kalangan masyarakat termasuk ibu-ibu di rumah, pekerja, masyarakat desa yang tumbuh ragam kuliner dengan kesederhanaan.

“Saya berharap pelaku kuliner terus bersemangat dan terus belajar menjadi lebih baik dalam menghadapi kompetisi yang semakin ketat saat ini maupun ke depan, ketika IKN mulai dihuni,” pungkasnya.

Penulis: Heri | Editor: Intoniswan

Tag: