Gebyar UKM Kaltim di Lombok Bakal Tampilkan KiSS

Diagram Dekdanasda Kota Samarinda (foto : istimewa)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) provinsi Kalimantan Timur, tahun ini menggelar event Gebyar UKM Kaltim di Lombok Epicentrum Mall, Nusa Tenggara Barat, pada 2-3 November 2019 yang akan datang. Rencananya, akan mengandeng semua Dekranasda kabuptaen dan kota se-Kaltim.

“Atas permintaan dari Dekranasda Kaltim, kami akan tampilkan produk unggulan di stan pameran, dan peragaan busana Kemilau Sarung Samarinda (KiSS), yang merupakan penampilan beberapa busana dari bahan sarung tenun samarinda, dikombinasikan dengan kain lurik,” kata Ketua Dekranasda kota Samarinda Puji Setyowati, dalam keterangan tertulis diterima Niaga Asia, Kamis (31/10) malam.

Dia menerangkan, tren tahun ini dan juga tahun depan, Dekranasda bakal membuat inovasi baru dengan membuat busana dari bahan dasar sarung Samarinda, yang dikombinasi dengan kain khas dari daerah lain.

“Kebetulan akhir tahun ini kami kombinasi dengan kain khas dari Yogyakarta yakni Lurik. Tentu saja dengan harapan besar orang Yogja yang tidak mengerti sarung tenun Samarinda, jadi mau memiliki karena ada lurik bersamanya,” ujar Puji.

“Kita sudah tampilkan pertama kali kemarin pada panggung Kriya Nusa 2019 di Balai Kartini Jakarta, dan mendapatkan sambutan yang luar biasa. Nah di Lombok ini, merupakan tampilan kedua kami. Semoga juga bisa mencuri perhatian di sana,” tambah Puji.

Di Lombok nanti Dekranasda Samarinda akan mengusung dua konsep masing-masing 3C Indie dan Kiss on the Desert. Dimana, 3C Indie maksudnya mengkombinasi 3 kultur Indonesia, yakni Sarung Tenun Samarinda, Manik & Motif Dayak, serta Kain Lurik Yogyakarta.

“Sedangkan KiSS on the Desert maksudnya, Kemilau Sarung Samarinda (KiSS) di atas padang pasir. Dimana kami tampilkan konsep busana muslim, dengan bahan sarung Samarinda untuk pria dan wanita, karya desainer Novita Ismawarni dengan brand Kinanti Couture,” kata Ketua Harian Dekranasda Kota Samarinda Muhammad Faisal menambahkan.

Faisal yang juga bertindak sebagai Koordinator Tim Samarinda di Lombok nantinya, akan mencoba lagi kemungkinan berikutnya, mengkombinasikan sarung Samarinda dengan kain tenun khas Lombok. Dimana di Lombok nanti, ada sentra tenun khas Lombok yang terbesar di Desa Sukarara.

“Kami juga akan mampir, inventarisir dan coba rancang konsep kombinasi berikutnya,” pungkas Faisal. (*/006)