Gedung Badminton di Polder Air Hitam Disulap jadi Gedung Opera

Dr. H Andi Harun (Foto  Niaga Asia)

SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Pemerintah Kota Samarinda saat ini tengah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) untuk revitalisasi kawasan polder Air Hitam. Gedung Badminto akan disulap  menjadi gedung opera.

“Karena kebetulan gedung badminton itu berada di teluk polder, insya Allah tahun depan akan kita mulai bangun gedung opera nya, kita akan buat little Sydney disana sehingga teman-teman Pappri bisa menunjukan eksistensi di gedung tersebut,” ucap Wali Kota Samarinda Dr H Andi Harun ketika menerima audiensi dari tim ahli Cagar Budaya dan Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia (PAPPRI) Kota Samarinda. Audensi kedua organisasi ini berlangsung di Anjungan Karamumus gedung Balai Kota, Rabu (12/01/2022) sore.

Pada kesempatan itu, Wali Kota Andi Harun mengatakan untuk mengakomodir program dari Cagar Budaya, nantinya bisa dibawah koordinir Dinas Pariwisata atau Dinas Pendidikan. Karena kata dia, Dinas Kebudayaan yang sebelumnya menaungi Cagar Budaya dalam waktu dekat akan mengalami peleburan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan akan bergabung ke Dinas Pendidikan.

“Insya Allah Cagar Budaya akan terus menjadi perhatian pemerintah dan akan terus kita biayai. Baik itu di Dinas Pendidikan atau di Dinas Pariwisata kita akan terus anggarkan, karena 340 cagar budaya tersebut tetap harus dipelihara dan dilanjutkan bahkan kalau perlu ditingkatkan,” ucap Andi Harun.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Adriyana menyampaikan berdasarkan Undang – Undang no 11 tahun 2010 dimana untuk Kota Samarinda Cagar Budaya yang teregistrasi secara nasional sebanyak 40, kemudian yang teregistrasi menurut BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya) Pusat sebanyak 300.

“Jadi kurang lebih Cagar Budaya yang ada di Kota Samarinda ini sekitar 340. Kemudian dalam kurun waktu 3 tahun yang sudah di sidangkan dan baru dibuatkan Surat Keputusannya (SK) baru sebanyak sembilan Cagar Budaya, tiga SK saat Wali Kota terdahulu dan enam SK lainnya berada pada kepemimpinan Dr H Andi Harun,” tutur Adriyani.

Sementara Ketua Paprri Kota Samarinda, Yusuf Koen mengatakan musik dan alat musik tradisional sudah mulai ditinggalkan, oleh karena itu pihaknya ingin membangkitkan kembali dengan tujuan agar anak – anak muda saat ini tidak melupakan alat – alat tradisional peninggalan nenek moyang.

“Namun saat ini kami masih memiliki keterbatasan seperti tidak memiliki gedung kesenian dan peralatan studio,” ungkapnya. (adv)

Tag: