Gempa Magnitudo 6,7 Guncang Nias Selatan Terasa Hingga Padang

Pusat gempa magnitudo 6,7 di pantai selatan Nias Selatan, Sumatera Utara, Senin 14 Maret 2022 (Foto : tangkapan layar/InfoBMKG)

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Gempa magnitudo 6,7 mengguncang pantai selatan di Nias Selatan, Sumatera Utara pagi ini. Meski demikian dari analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Gempabumi dilaporkan terjadi pukul 04.09.21 WIB. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 0,71° LS ; 98,50° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 6 Km arah Selatan Hibala, Nias Selatan, Sumatera Utara pada kedalaman 25 km.

Dalam penjelasan dilansir BMKG terkait jenis dan mekanisme gempabumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno, dikutip niaga.asia melalui keterangan tertulis, Senin.

Dampak Gempabumi

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Padang, Siberut, Nias Selatan, Gunungsitoli dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Padang Panjang, Bukittinggi, Pasaman Barat, Tuapejat, Pariaman dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu ), Dhamasraya, Payakumbuh, Kerinci, Tapanuli Selatan, Pesisir Selatan, Batusangkar, Padang Pariaman, Solok dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” ujar Bambang.

BMKG juga mencatat, hingga pukul 05.10 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 4 aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar M6.0.

Untuk itu, BMKG merekomendasikan kepada masyarakat dengan mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Selain itu juga agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali kedalam rumah,” demikian Bambang.

Sumber : BMKG | Editor : Saud Rosadi

 

Tag: