
SAMARINDA.NIAGA.ASIA – Secara spasial, Kalimantan Utara (Kaltara) memiliki GINI Ratio (tingkat ketimpangan pendapatan) terkecil dibandingkan dengan provinsi lain di Kalimantan dan provinsi kedua dengan GINI Ratio terendah di level nasional setelah Bangka Belitung (Babel).
“Hal ini menunjukkan bahwa pemerataan pendapatan di wilayah Kaltara masih cenderung lebih baik jika dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia,” ungkap Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Utara, Wahyu Indra Sukma dalam laporan Perekonomian Provinsi Kalimantan Utara Triwulan II 2024 sebagaimana dilansir dilaman Bank Indonesia, 04 September 2024.
Menurut Wahyu, berdasarkan data tahun 2024, tingkat kesenjangan pendapatan di Kaltara mengalami perbaikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
“GINI Ratio sebagai salah satu indikator tingkat pemerataan distribusi pendapatan berada pada level 0,264 setelah pada periode sebelumnya bernilai 0,273,” ucapnya.
Perbaikan GINI Ratio terjadi secara signifikan pada daerah perkotaan dengan penurunan gini ratio sebesar 0,016 dengan sedikit peningkatan gini ratio di daerah pedesaan sebesar 0,003.
“Hal ini menunjukkan kesenjangan pada daerah kota menunjukkan perbaikan serta menuju titik kemerataan,” kata Wahyu.
Penulis: Intoniswan | Editor: Intoniswan
Tag: Ekonomi Kaltara