Go Green, Pertamina International Shipping Dukung Penerapan ESG

JAKARTA.NIAGA.ASIA – Pertamina International Shipping (PIS) turut mendukung penerapan ESG dengan menghadirkan beberapa teknologi kapal yang ramah lingkungan (Green Shipping).

Sebagai  Subholding Integrated Marine Logistics (SH IML), PIS  saat ini mengedepankan aspek keberlanjutan dan mencoba untuk memperkuat posisinya dalam penerapan Environmental, Social dan Governance (ESG), yang tengah menjadi perhatian global termasuk Indonesia seiring dengan terjadinya perubahan iklim di dunia.

Sejalan dengan ekspansi bisnisnya, PIS berkomitmen tinggi untuk mendukung konsep pembangunan berkelanjutan dengan menghadirkan beberapa teknologi kapal yang ramah lingkungan (Green Shipping) seperti Stern Tube Air Seal Type untuk menghindari kebocoran bahan bakar kapal, Oily Water Separator (OWS) untuk memisahkan air dengan minyak dalam mencegah pencemaran.

“Hal ini merupakan bentuk kontribusi PIS dalam mewujudkan Green Shipping Company, Green Operation, Green Cargo, Green Port, dan Green Storage untuk dapat bersaing secara global dan mewujudkan visi perusahaan menjadi Asia’s Leading Shipping Company,” ungkap Direktur Armada PIS, I Putu Puja Astawa.

Untuk mewujudkan PIS sebagai SH IML menjadi Green Shipping Company saat ini Direktorat Armada ikut serta berperan yang dimulai dari pembangunan Kapal Milik baru yang menerapkan konsep Eco Ship Design yang berguna untuk mengurangi emisi gas buang dengan menerapkan penggunaan bunker Low Sulphur Fuel Oil (LSFO) dan Scrubber di atas kapal yang sudah diterapkan pada dua kapal VLCC yaitu Pertamina Pride dan Pertamina Prime dan untuk proyek pembangunan Kapal Milik baru selanjutnya.

“Selain itu, PIS juga berupaya untuk menurunkan emisi gas buang untuk kapal eksisting dengan cara menurunkan konsumsi bunker melalui program retrofit menggunakan boiler menjadi electromotor,” kata Putu.

Komitmen untuk menurunkan emisi gas buang juga terus digulirkan dengan menghitung Energy Efficiency Existing Index (EEXI) dimana sudah dilakukan kajian terhadap 31.6% Kapal Milik atau setara dengan 30 kapal dari 95 Kapal Milik yang dikelola.

“Wujud improvement yang dapat dilakukan antara lain dengan menerapkan Engine Power Limit (EPL), Eco Steaming serta penggunaan bunker Low Sulphur.  Target reduce cargo intensity setidaknya 40% pada tahun 2030 dan 70% pada tahun 2050, nilai ini dibandingkan carbon intensity pada tahun 2008,” kata Putu menambahkan.

Wujud perusahaan terhadap implementasi Green Shipping juga dihadirkan dengan upaya regenerasi kapal milik yang telah dilakukan sesuai dengan MARPOL dari PERMENHUB 29 Tahun 2014 terkait Pengoperasian Kapal Single Hull yang tidak lebih dari 1 Juli 2026 dengan menyusun roadmap terhadap 21 kapal milik “berjasa” yang diharapkan akan digantikan dengan pembangunan kapal baru atau pembelian second hand guna meningkatkan performa kapal milik dari aspek operasional dan finansial.

Sementara Arief Sukmara, Corporate Secretary PIS, berharap setiap bentuk kontribusi Go Green perusahaan dalam penyelarasan pilar Pertamina, dapat memberikan manfaat secara luas baik kepada perusahaan dan masyarakat sekitar.

“Upaya-upaya tersebut secara langsung dapat mendukung keselarasan pelaksanaan kegiatan bisnis sebagai Subholding Integrated Marine Logistics yang mengedepankan aspek ESG,” pungkasnya.

Sumber : Humas PT Pertamina (Persero) | Editor : Intoniswan

Tag: