Grab Protector bagi Ojol Berlian Launching Akhir Agustus

Kepala Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim, Halda didampingi Kabid PPPA Noer Adenany menerima kunjungan manajemen aplikator ojek online Grab Indonesia dan inovator Ojol Berlian Siti Mahmudah, Rabu (12/8/2020).

SAMARINDA.NIAGA.ASIA– Manajemen Aplikator Ojek Online Grab Indonesia dijadwalkan akan melaunching Grab Protector yang disinergikan dengan Ojek Online Bersama Lindungi Anak (Ojol Berlian) pada akhir Agustus 2020.

Dinas Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Kaltim menerima kunjungan manajemen aplikator ojek online Grab Indonesia didampingi Kabid PPPA Noer Adenany dan inovator Ojol Berlian Siti Mahmudah, Rabu (12/8/2020).

Kepala Dinas KP3A Kaltim Halda Arsyad menyambut dan mengapresiasi sinergitas antara OPD inovator Ojol Berlian dengan manajemen aplikator ojol. Sinergi ini menurut Halda, sebagai upaya mekanisme pelayanan pencegahan kekerasan terhadap perempuan, anak dan penyandang disabilitas.

“Masuknya Ojol Berlian sebagai pemenang TOP 45 Kluster Pemerintah bersama 6 inovasi lainnya pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2020 membuktikan keseriusan Pemprov Kaltim terhadap perlindugan perempuan, anak dan penyandang disabilitas,” ujar Halda.

Halda menambahkan, rider dan driver akan menerima bantuan alat protector sebagai antisipasi pencegahan penularan Covid-19. “Penerima protector adalah rider dan driver Grab yang sudah diedukasi DKP3A Kaltim,” imbuh Halda.

Ke depan, DKP3A Kaltim tetap bersinergi dalam peningkatan kapasitas SDM rider/driver terkait perlindungan perempuan dan anak.

Masih Fluktuatif

Peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 dan pasien yang sembuh di Kalimantan Timur masih fluktuatif. Bila sebelumnya jumlah pasien sembuh hampir separuh lebih banyak dari pasien positif, maka Selasa (11/8/2020), jumlah pasien positif justru melejit meninggalkan jumlah pasien sembuh.

Jumlah pasien positif Covid-19 pada Selasa kemarin bertambah 119 kasus, sementara pasien sembuh 67 orang dan pasien meninggal bertambah 4 orang. Dengan perubahan itu, maka terdapat penambahan pasien dirawat sebanyak 48 orang.

“Jumlah pasien positif kemarin cukup tinggi. Tentu ini harus menjadi kewaspadaan kita bersama,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim Yudha Pranoto, Rabu (12/8/2020).

Fakta ini menunjukkan bahwa penyebaran virus corona tidak bisa dipandang sebelah mata. Sangat masif dan berbahaya. Penambahan tertinggi masih terjadi di Balikpapan dengan 74 kasus, disusul Samarinda dan Bontang masing-masing 20 kasus. Kutai Timur bertambah 4 kasus dan Penajam Paser Utara 1 kasus.

Umumnya pasien positif terkonfirmasi dengan gejala infeksi saluran pernapasan akut dan asimtomatis (tanpa gejala). “Khusus Bontang, dari 20 kasus terkonfirmasi, seluruhnya asimtomatis setelah melalui pemeriksaan dari perusahaan mereka bekerja,” beber Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kaltim itu.

Karena itu, langkah kepala daerah, seperti dilakukan Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang menerbitkan Peraturan Wali Kota yang mengatur pengenaan sanksi sosial dan denda bagi pelanggar protokol kesehatan, termasuk tidak mengenakan masker di area publik, selayaknya mendapat dukungan.

“Yang utama itu bukan soal denda, tapi bagaimana membangun kepatuhan bersama demi mencegah penyebaran virus berbahaya ini,” pungkas Yudha.

Dari Balikpapan dilaporkan, para petugas BPBD setempat melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah lokasi, termasuk pemukiman penduduk dan pasar tradisional. (humasprov kaltim)

 

Tag: