Gubernur Berharap KTNA Kaltim Betul-betul Jadi Andalan

Pengukuhan KTNA Kaltim oleh Gubernur Kaltim Isran Noor diketuai H Anwar, disaksikan Ketua Umum KTNA Nasional HM Yadi Sofyan Noor dan Tim Gubernur untuk Percepatan Pelaksanaan Pembangunan (TGUP3). Foto: Syaiful Anwar.

BALIKPAPAN.NIAGA.ASIA – Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor berharap organisasi dan pengurus KTNA (Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan) Provinsi Kaltim periode 2021-2026 betul-betul menjadi andalan bagi para petani, nelayan maupun pekebun hingga peternak di Benua Etam.

Isran menyampaikan itu saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Kelembagaan Petani se Kaltim 2022 serta mengukuhkan Pengurus Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Kaltim periode 2021-2026 di Grand Jatra Hotel Balikpapan, Senin (6/6/2022).

“Artinya, jangan jadi pengurus tahu-tahunya langsung minta bantuan. Jadi, pengurus apa saja yang berhubungan dengan pertanian dalam arti luas untuk bisa bermanfaat terlebih dulu baru minta bantuan,” lantang Gubernur Isran, sebagaimana diukutip Tim Publikasi Biro Adpim Setdaprov Kaltim.

Menurut Isran, hendaknya para pengurus KTNA bisa menjadi contoh bagi para petani, nelayan, pekebun maupun peternak, memberi  manfaat bagi masyarakat setempat.

Contoh para kelompok tani di Pulau Jawa. Kelompok tersebut menunjukkan karya dan kesuksesannya terlebih dulu, baru mengundang para pejabat negara. Setelah itu, barulah bantuan datang dengan sendirinya.

“Di Kaltim tentu harus begitu. Berkembang, menjadi contoh,” harapnya.

Termasuk, lanjut Isran, para penyuluhnya bagaimana mampu meningkatkan kapasitas atau kemampuan mereka. Sehingga mempunyai nilai lebih, kreatif. Dengan begitu, ketahanan pangan semakin maju dan berkembang.

Kepala Dinas Pangan, Ketahanan Pangan dan Hortikultura Kaltim Siti Farisyah Yana menjelaskan, Rakor tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan serta merumuskan bagaimana kelembagaan petani yang merupakan milik petani, dari dan untuk petani dibentuk atas dasar kepentingan bersama.

“Artinya, melalui kelembagaan ini, mulai KTNA, Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan dan Swadaya (P4S), Ikatan Alumni Magang Jepang (Ikamaja) mampu mengembangkan model-model bisnis untuk para petani, sehingga menjadi mandiri,” jelasnya.

 [ADV|Biro Adpim|Diskominfo Kaltim] 

Tag: