Gubernur Buka PKA Kelas Kabupaten Malinau


Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H Irianto Lambrie membuka Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltara Angkatan I kelas Kabupaten Malinau Tahun 2020 secara virtual. (Foto Infopubdok Kaltara)

TANJUNG SELOR.NIAGA.ASIA- Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (Diklat), utamanya bagi aparatur sipil negara (ASN) harus mampu menuai 3 hal penting dari kegiatan itu. Yakni, adanya transformasi pengetahuan dengan serius memperhatikan materi yang diberikan dan menggali referensi terkait. Lalu, peningkatan keahlian baik keahlian umum maupun keahlian khusus. Dan, ketiga adalah terwujudnya perubahan sikap atau attitude.

Hal itu disampaikan Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr. H Irianto Lambrie ketika membuka secara virtual Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kaltara Angkatan I kelas Kabupaten Malinau Tahun 2020.

Berbeda dengan kondisi sebelumnya, pembukaan pelatihan kali ini dilaksanakan secara virtual. Turut mengikuti pembukaan itu, Kepala Puslatbang Kajian Desentralisasi dan Otonomi Daerah (KDOD) Lembaga Administrasi Negara (LAN) Samarinda, Dr Mariman Darto.

Menurut gubernur, transformasi pengetahuan, peningkatan keahlian baik keahlian umum maupun keahlian khusus, dan perubahan sikap atau attitude  bagian penting dari upaya untuk mewujudkan Smart ASN di Kaltara. Smart ASN sendiri, memiliki profil yang disiapkan untuk menghadapi era disrupsi dan tantangan dunia yang semakin kompleks.

“Cirinya, berintegritas, nasionalisme, profesionalisme, berwawasan global, menguasai IT dan bahasa asing, berjiwa hospitality, berjiwa entrepreneurship, dan memiliki jaringan luas. Perubahan sikap adalah hal terpenting untuk membentuk Smart ASN. Sebab, tidak akan berguna pengetahuan maupun keahlian apabila tidak disertai dengan sikap pribadi yang baik atau kuat,” ungkap gubernur.

Selayaknya setiap diklat yang disertai ASN mampu mengubah sikap seseorang menjadi lebih positif, juga pribadi yang lebih baik dari sebelumnya. Memang, perubahan sikap ini tak bisa dilakukan dalam waktu pendek. Namun, butuh waktu yang relatif panjang dan harus berkesinambungan.

“Untuk itu, adalah penting untuk meluruskan niat dalam melakukan segala hal, termasuk mengikuti diklat,” tegasnya.

Perubahan sikap pribadi ini, tantangannya cukup berat. Bahkan, tak jarang orang di sekitar sulit menerimanya. Tapi, jangan mundur, luruskan niat. Bagi ASN, perubahan sikap ini akan mampu membentuk seorang aparatur yang bertindak bersih dan berwibawa. Terpenting, adalah jangan hanya mengucapkan semua itu, namun harus dilakukan.

“Tak itu saja, seorang ASN juga harus memiliki pengalaman. Menurut saya, pengalaman penting bagi ASN untuk mengelola pekerjaan atau tanggungjawab yang dibebankan,” kata gubernur lagi.

Pengalaman akan membentuk seorang dengan leadership yang mapan. Leadership dan pengalaman ASN, akan menentukan 60 persen keberhasilan pemerintahan. Dalam pelaksanaannya sendiri, diklat mampu membangun inovasi dan kreativitas aparatur negara. Kaltara sendiri, cukup berhasil membangun dan menciptakan inovasi.

Ini dibuktikan dengan dua kali masuk nomisasi dalam KIPP (Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik). Pertama, pada 2019 lewat Sipelandukilat, dan berhasil menjadi TOP 45 KIPP. Lalu tahun ini, lewat LANTERA-KU yang sudah masuk tahapan penilaian TOP 45 KIPP.

“Penting juga diingat agar ASN yang mengikuti diklat apapun, harus mampu membentuk karakter pribadi yang lebih baik,” kata gubernur.

Menurut gubernur, berdasarkan hasil survei Bank Dunia selama 10 tahun, 80 persen keberhasilan seorang, bangsa atau masyarakat ditentukan oleh karakternya. Lainnya tingkat pendidikan, keturunan dan lainnya itu sekitar 20 persen.

Disamping itu, pengembangan karakter juga berkaitan dengan pengembangan SDM. Sesuai hasil penelitian Bank Dunia, membangun kreativitas dan inovasi akan menentukan 40 persen keberhasilan pengembangan SDM. 30 persen lainnya ditopang networking atau jejaring, lalu teknologi 20 persen, dan sumberdaya alam 10 persen. (adv)

Tag: