NUNUKAN.NIAGA.ASIA-Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Dr. H Irianto Lambrie mengapresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Nunukan, utamanya Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang telah merealisasikan program pembuatan Kartu Identitas Anak (KIA) dengan baik.
“Sesuai laporannya, realisasi pembuatan KIA di Nunukan, sudah mencapai 97 persen. Siang tadi, di Sebatik, saya secara simbolis mewakili pemerintah melakukan penyerahan KIA kepada anak-anak kita di SD Negeri 002 Sebatik yang terletak di Dusun 01 Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik Induk.,” ungkap Irian Lambrie, Selasa (15/1). Di sekolah tersebut, gubernur juga menyerahkan hadiah kepada sekolah SD Negeri 002 Sebatik yang sekolah Juara I Lomba PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat).
Menurut gubernur, KIA penting, sebagai bukti dan hak konstitusional anak. Selama Indonesia merdeka, baru di masa kepemimpinanPresiden Jokowi ini bisa menjalankan KIA secara elektronik. “Ini juga bukti bahwa kita adalah negara maju, sekaligus sebagai pendataan penduduk dengan tingkat kesalahan yang relatif kecil,” katanya.
Saat di Sebatik, gubernur juga hadir melakukan peletakan batu pertama, pembangunan Tugu Kampung KB di Desa Balansiku, Kecamatan Sebatik Barat. Anggarannya berasal dari Dana Desa Balansiku. Di Desa Balansiku, gubernur sekaligus pencanangan Kampung KB Emas.
Kampung KB ada di setiap kabupaten/kota di Kaltara direncanakan oleh BKKBN. Pencanangan ini untuk memberikan motivasi masyarakat untuk makin paham akan KB, dan yang belum dapat mengikuti program ini. “KB penting untuk pengendalian penduduk. Penduduk apabila jumlahnya terkendali akan menjadi motor pembangunan, namun apabila tak terkendali maka akan menjadi permasalahan. Juga agar keluarga Indonesia makin berkualitas intelektual dan fisiknya,” terang gubernur.
Kegiatan lain Irianto selama di Sebatik adalah menyerahkan bantuan Obgyn Bed dan APE BKB Kit dari BKKBN kepada kader PKK dan Posyandu setempat dan meninjau rumah warga penerima bantuan rehab rumah dari pemerintah.
Pada 2018, sebanyak 56 unit rumah di Desa Balansiku menerima bantuan. Bantuan diberikan dalam rangka membantu warga untuk semakin percaya diri dan giat berusaha. Rata-rata bantuan yang diberikan Rp 7,5 hingga 15 juta per rumah. Di Desa Balansiku, gubernur juga meresmikan tambatan perahu yang dibangun Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kaltara.
Di hari yang sama, gubernur juga mengunjungi Desa Setabu, Kecamatan Sebatik Barat dan melihat IPA (Instalasi Pengelolaan Air) yang mengandalkan intake dari Segi Binasalam. IPA tersebut memiliki kapasitas 20 liter perdetik untuk menyuplai ke reservoir 500 meter kubik. IPA ini sudah melayani 913 jiwa atau 152 SR (Sambungan Rumahtangga) di Desa Setabu (bagian barat) serta 2.167 jiwa (361 SR) di Desa Binalawan.
Kemudian tak jauh dari lokasi IPA, gubernur meresmikan Rice Milling Unit (RMU) atau tempat penggilingan padi di Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat. Kapasitas mesin yang merpakan bantuan pemerintah ini, total mencapai 10 ton (hasil produksi 3 ton per jam)
Jalan longsor
Sebelum kembali ke Tanjung Selor, dalam perjalanan didampingi Kepala BPJN XII Balikpapan, Refly Tangkere, gubernur dalam guyuran hujan deras menyempatkan meninjau lokasi jalan longsor di Jalan Lingkar Pulau Sebatik. Tepatnya di Gunung Menangis, Desa Bambangan, Kecamatan Sebatik Barat.
Jalan yang longsor akhir bulan Desember itu sudah mendapatkan penanganan sementara dari Satker terkait. Berupa penimbunan dan gorong-gorong. Saat ini sudah bisa dilewati mobil, meski hanya satu unit kendaraan, secara bergantian. “Insya Allah, dalam 3 minggu ke depan jalan ini sudah dapat dilalui dengan baik, meski juga masih bersifat sementara,” kata Irianto.
Penanganan lebih lanjut jalan tersebut bakal dilakukan oleh BPJN XII Balikpapan pada tahun ini untuk mencegah terjadinya longsoran. BPJN mendapatkan anggaran Rp 12 miliar dari APBN. Ini untuk menangani longsor di 2 titik Jalan Lingkar Pulau Sebatik yang dinilai prioritas karena merupakan jalan bagi usaha perkebunan juga masyarakat. (001)