Gubernur Kaltara Hadiri Pertemuan East ASEAN Growth Area Summit

aa

Gubernur Kalimantan Utara, Irianto Lambrie bersama  Menko Perekonomian, Darmin Nasution,  Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita, dan Gubernur Sulawesi Selatan, Nurrdin Abdullah  . (Foto Infopubdok Kaltara)

BANGKOK.NIAGA.ASIA-Gubernur Kalimantan Utara, Dr. Ir. H Irianto Lambrie, MM bersama Gubernur Sulawesi Selatan, Nurrdin Abdullah diundang untuk turut serta sebagai anggota Delegasi Indonesia dalam KTT ASEAN dan menghadiri Pertemuan ke-13 Brunei Darussalam – Indonesia – Malaysia – Philippines, East ASEAN Growth Area (BIMP – EAGA) Summit yang berlangsung di Bangkok, Thailand, Sabtu dan Minggu (22-23/06/2019).

Delegasi Indonesia dipimpin langsung Presiden RI H Joko Widodo, didampingi Menko Perekonomian, Darmin Nasution, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita, serta Dubes RI untuk Thailand,  Ahmad Rusdi. Sementara pejabat daerah turut diajak serta, Gubernur Kaltara dan Gubernur Sulawesi Selatan.

Gubernur Kaltara melaporkan, pertemuan BIMP – EAGA kali ini, diikuti oleh seluruh kepala negara anggota. Selain Presiden RI, ada Sultan Brunei Darusalam, Sultan Hassanal Bolkiah yang sekaligus kali ini mendapat giliran memimpin pertemuan. Kemudian PM Malaysia, Mahathir Mohammad, dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte.

“Berbagai persoalan regional dibahas dalam pertemuan antara empat kepala pemerintahan negara tersebut,” ungka Irianto. Di antaranya, Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohammad, yang antara lain menekankan pentingnya kawasan sub regional BIMP-EAGA untuk mampu memproduksi sendiri produk-produk yang dibutuhkan masyarakat di negara-negara anggota BIMP – EAGA.

“Dengan populasi yang besar, yaitu sekitar 370 juta jiwa. Sehingga ini dapat menjadi pasar domestik yang sangat prospektif. Juga ditekankan mengenai pentingnya pendidikan berbasis IT/Digital yang berorientasi kpd modernisasi, dan pentingnya kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris,” kata Irianto.

Sementara, Presiden Philipina, Rodrigo Duterte menekankan perlunya makin mampu mengolah keunggulan komparatif (comparative advantage) BIMP-EAGA agar menjadi keunggulan kompetitif (competitive advantage). “Bagi Kaltara, yang secara geografis berbatasan langsung dengan Malaysia dan juga Filipina, hasil pertemuan ini sangat penting. Untuk itu lah, Gubernur diajak turut serta menjadi anggota delegasi Indonesia,” ujar gubernur Kaltara.

Dalam keamanan misalnya. pada pertemuan tadi juga ditekankan untuk perlu terus diwaspadai kriminalitas di perairan laut perbatasan. Terutama di perairan laut perbatasan Filipina dan Indonesia. Di mana sebagaian wilayahnya termasuk perariran Kaltara. Perlu diwaspadi seperti penculikan, perampokan dan pembajakan. Juga penyelundupan narkoba.

Dikatakan, dalam pertemuan tersebut,Presiden Jokowi lebih menekankan pentingnya melanjutkan dan meningkatkan kualitas kerjasama BIMP-EAGA yang lebih konkrit dan implementatif. “Presiden juga menekankan pentingnya kerjasama yang lebih nyata dalam pembangunan konektivitas transportasi udara, laut, dan darat, perdagangan lintas batas, pariwisata dan investasi di bidang industri manufaktur,” ungkapnya.

Sekjen ASEAN menyatakan akan terus berusaha mendukung dan mempromosikan kerjasama regional BIMP – EAGA. Terutama bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal di kawasan BIMP-EAGA.

Sementara itu, tanggapan Direktur Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank- ADB), antara lain menyatakan akan mendukung pembiayaan pembangunan konektivitas infrastruktur antar wilayah di perbatasan negara. Salah satunya di perbatasan Sabah (Malaysia) dan Kaltara (Indonesia).

“Juga menekankan tentang upaya pelestarian perairan laut dan sumber daya kemaritiman, sebagai kontribusi bagi upaya penanganan dampak perubahan iklim global,” papar Irianto. Pertemuan diakhiri dengan penandatanganan pernyataan bersama oleh para Kepala Pemerintahan BIMP-EAGA. (001)